Nah, apakah air rendaman bambu jalu ini juga bisa dimanfaatkan sebagai jamu untuk vitalitas kekuatan dan keperkasaan pria bertarung di atas ranjang.
Silahkan coba dan buktikan, siapa tahu jamu bambu jalu ini terbukti manjur dan tokcer. Pastinya tidak diajurkan untuk pertarungan sesama jenis antar jalu, melainkan dengan lawan jenis pasangan Anda.
Tapi saya belum pernah menggunakannya sebagai jamu menambah vitalitas keperkasaan kejantanan di atas ranjang, kerena istri saya sudah merasakan terpuaskan.
Dia keder duluan kalau saya ngomong mau pakai jamu bambu jalu ini. Dia bilang nggak pakai jamu bambu jalu-jaluan, katanya keder.
Jadi saya tidak pernah pakai jamu bambu jalu ini untuk pertarungan di atas ranjang dengan istri saya, apalagi dengan orang lain.
Saya sendiri sering minum air rendaman jenis bambu ini sebagai media pengobatan pas kalau lagi sakit nggak enak badan, pegal-pegal, atau saat nggak enak body lainnya.
Kebetulan pring jalu ini ruasnya tidak panjang sehingga praktis bisa disimpan di tas atau dikantongi, juga bisa dijadikan asesoris seperti gantungan kunci.
Soal apakah gantungan kunci “Bambu / Pring Jalu” ini jadi jimat, semua itu kita kembalikan lagi kepada keyakinan orang yang meyakini.
Akhirnya dari bambu-bambu yang bentuk unik dan langka ini saya menikmati dan memaknai bahwa semua itu sebagai karya seni alami sebagai wujud kebesaran dari Tuhan Semesta Alam sebagai Sang Maha Pencipta – Sanghyang Khaliq.
Di mana kadang kita sendiri sebagai manusia ciptaanNya tidak mampu menjangkau dalam membuka tabir rahasia atau misteri kebesaran alam akan kebesaran Sanghyang Khaliq.
Semua itu kita kembalikan pada believe or not. Jangan percaya kalau Anda sendiri tidak yakin dan meyakininya. Untuk lebih mengenal dan mengetahui lebih jauh apa keunikan dari spesifikasi bambu / pring jalu ini dan lain-lainnya, termasuk sampai berapa harganya, silahkan Anda lengkapi tanya ke Mbah Google.
Ketika kita meyakini bahwa tak ada yang tak ada, meski itu datangnya dari cerita sepotong bambu, justru dari sini kita diajak untuk mengenal, memahami, memaknai tanda-tanda alam dan mengaguminya sebagai kebesaran alam termasuk sebagai bukti-bukti kebesaran Sanghyang Khalik.
Adalah lewat tanda-tanda kebesaran alam, walau dari cerita sepotong bambu (bahasa Jawa: pring) ini akan semakin menebalkan iman dan ketakjuban kita yang makin besar kepada Tuhan Semesta Alam sebagai Sang Maha Pencipta – Sanghyang Khaliq. Subhanallah!
* Alex Palit, penyuka dan kolektor bambu unik dan langka