News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi Panja Gula Justru Menyejahterakan Petani

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ditulis oleh : Fraksi Nasdem

TRIBUNNERS - Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Nasdem Slamet Junaidi membantah tudingan bahwa rekomendasi Panja Gula DPR akan merugikan kalangan usaha kecil dan menengah. Alih-alih merugikan, rekomendasi ini justru akan menghidupkan kembali petani tebu nasional.

Bantahan Slamet ini ditujukan pada Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring Bin Firman Tresnadi. Firman menilai rekomendasi Panja tersebut kurang mengerti tentang tata niaga gula nasional.

Penilaian Firman ini menyusul rekomendasi Panja Gula kepada Pemerintah agar mencabut sejumlah izin usaha industri gula rafinasi.

Slamet menjelaskan bahwa IDM telah salah kaprah. Sebab pada kenyataannya, tidak ada masalah dalam hal pasokan kebutuhan gula nasional meski pun sembilan perusahaan gula swasta itu akan dicabut izinnya.

"Lagi pula sudah habis masa izinnya. Jadi bukan masih hidup terus kemudian dicabut izinnya," tambahnya, Kamis (14/4/2016).

Artinya, dia melanjutkan, tanpa perusahan-perusahaan itu, pasokan gula nasional bagi kebutuhan usaha mikro maupun industri, tidak ada masalah.

"Tanpa adanya pabrik-pabrik tersebut, pabrik gula yang di bawah BUMN seperti PT. Rajawali Nusantara Indonesia (PT. RNI), PTPN X, mampu mencukupi kebutuhan gula nasional," kata Slamet.

Kalau pun sembilan perusahaan tetap mau diberikan izin kembali, Slamet menegaskan bahwa terlebih dahulu perusahaan gula swasta ini bisa menunjukkan lahan perkebunan tebunya. Di sinilah poin pentingnya.

Menurut legislator asal Madura ini, pembukaan lahan ini menjadi syarat bagi mereka yang ingin izinnya dikembalikan.

Sebab selama ini, perusahaan gula rafinasi sering memprioritaskan mekanisme impor dibanding menghidupkan para petani. 

"Jangan sampai kesalahan yang telah lalu, karena tidak punya lahan tebu, eh pas kurang akhir mereka diam-diam minta impor gula dari luar," ungkapnya.

Rekomendasi Panja Gula DPR, lanjut Slamet, ingin merintis terwujudnya swasembada gula. Namun ini membutuhkan syarat, yakni dibukanya lahan-lahan tebu oleh perusahaan-perusahaan itu.

"Mari kita matikan gula rafinasi, dan kita tumbuhkan ekonomi masyarakat lewat pemberdayaan perkebunan tebu. Ini yang seharusnya digalakkkan," tuturnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini