PENGIRIM: Biro Komunikasi PT MRT Jakarta
TRIBUNNERS - Pembangunan stasiun bawah tanah MRT di sepanjang koridor jalan Sudirman terus berlanjut.
Pada area konstruksi MRT di Senayan, Istora, Bendungan Hilir dan Setiabudi memasuki tahapan pekerjaan pembangunan entrance serta Cooling Tower/Ventilation Tower (CT/VT).
Tahapan pekerjaan ini akan dilakukan di sepanjang pedestrian Jalan Sudirman.
Sebagai bagian dari pekerjaan tersebut maka akan dilakukan pergeseran area kerja di titik-titik Stasiun di sepanjang Jalan Sudirman.
Pekerjaan di titik Stasiun Senayan akan terjadi di Sisi Timur Stasiun. Terjadi pergeseran area kerja ke sisi Timur Stasiun Senayan selama pekerjaan pembangunan Entrance dan CT/VT di sisi Timur dilakukan.
Pergeseran area kerja di titik Stasiun Senayan akan dimulai pada tanggal 25Juni 2016 hinggga awal Juni 2017. Sementara itu pekerjaan di Titik Stasiun Istora akan terjadi di Sisi Barat stasiun.
Akan terjadi pergeseran area kerja ke sisi Barat Stasiun Istora. Pekerjaan di titik Stasiun Istora ini akan dimulai padapertengahan Agustus 2016 hingga awal Oktober 2017.
Untuk pekerjaan di titik Stasiun Bendungan Hilir akan terjadi di Sisi Barat stasiun. Akan terjadi pergeseran area kerja ke sisi Barat Stasiun Bendungan Hilir.
Pekerjaan pergeseran area kerja di titik Stasiun Bendungan Hilir akan dimulai pada tanggal awalSeptember 2016 hingga akhir Agustus 2017. Sementara itu di titik Stasiun Setiabudi pekerjaan akan terjadi di Sisi Timur stasiun.
Akan terjadi pergeseran area kerja ke sisi Timur Stasiun Setiabudi yang akan dimulai pada awalAgustus 2016 hingga akhir Juli 2017.
Pergeseran area kerja di titik Stasiun Bendungan Hilir dan Setiabudi akan menyebabkan terjadinya pengurangan lajur di kedua sisi dikarenakan terbatasnya area kerja.
Akan terjadi pengurangan satu lajur cepat di kedua titik stasiun tersebut.
PT. MRT Jakarta memohon maaf kepada pengguna jalan atas ketidaknyamanan selama pekerjaan pembangunan entrance dan CT/VT ini berlangsung.
Rekayasa lalu lintas di Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir dan Setiabudi
Sebagai bagian dari upaya pengurangan dampak lalu lintas yang di timbulkan akibat pekerjaan di titik Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir dan Setiabudimaka akan dilakukan rekayasa di empat titik konstruksi tersebut.
Rekayasa lalu lintas di titik Senayan akan dimulai pada Sabtu tanggal 25 Juni 2016dan akan terjadi selama kurang lebih 12 bulan. Sementara untuk titik Stasiun Istora akan dimulai pada tengah Agustus 2016 dan akan terjadi selama kurang lebih 14 bulan.
Sementara pada titik Setiabudi, rekayasa lalu lintas akan dilakukan pada tanggal awal Agustus 2016 dan akan terjadi selama kurang lebih 11 bulan.
Sedangkan pada titik Stasiun Bendungan Hilir, rekayasa lalu lintas akan dilakukan pada tanggal awal September 2016 dan akan terjadi selama kurang lebih 11 bulan.
Sebagai bagian dari rekayasa lalu lintas pada ke empat titik stasiun ini, pemisah antara jalur lambat dan jalur cepat akan ditiadakan. Sepeda motor diharapkan tetap berada pada jalur lambat.
MRT Jakarta telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dan juga Ditlantas Polda Metro Jaya untuk rekayasa lalu lintas selama pekerjaan ini berlangsung.
Berikut adalah beberapa tahapan rekayasa lalu lintas tersebut:
1. Stasiun Senayan (Sisi Timur) pada 25 Juni 2016 – 1 Juni 2017
• Pergeseran lalu lintas ke sisi Barat.
• Pengalihan lajur di sisi Timur Stasiun Senayan menjadi ke Tengah.
• Jumlah lajur tetap pada kedua sisi. Tidak ada pemisah antara jalur lambat dan jalur cepat.
• Sepeda motor tetap berada pada jalur lambat.
2. Stasiun Istora (Sisi Barat) pada 20 Agustus 2016 – 1 Oktober 2017
• Terjadi pergeseran lalu lintas ke sisi Timur.
• Pengalihan lajur di sisi Barat Stasiun Istora menjadi ke Tengah.
• Jumlah lajur tetap pada kedua sisi. Tidak ada pemisah antara jalur lambat dan jalur cepat.
• Sepeda motor tetap berada pada jalur lambat.
3. Stasiun Bendungan Hilir (Sisi Barat) pada 1 September 2016-Agustus 2017
• Terjadi pergeseran lalu lintas ke sisi Timur.
• Terjadi pengurangan lajur di kedua sisi. Semula 1 lajur Transjakarta, 3 lajur cepat dan 2 lajur lambat menjadi 1 lajur Transjakarta, 2 lajur cepat dan 2 lajur lambat.
• Tidak ada pemisah antara jalur lambat dan jalur cepat. Sepeda motor tetap berada pada jalur lambat.