News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Pemerintah Kecolongan, Ada Tiga Kasus Penyanderaan dalam 1 Tahun oleh Abu Sayyaf

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SELAMAT - Tersisa enam anak buah kapal TB Charles yang selamat dari penyanderan kelompok Abu Sayyaf di perairan Jolo, Filipina. TB Charles tiba di pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (25/6/2016).

TRIBUNNERS - Penyanderaan Tujuh warga Samarinda oleh Kelompok Abu Sayaf harus menjadi perhatian pemerintah dalam merumuskan strategi pengamanan yang lebih komprehensif di sepanjang perairan Filipina.

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyayangkan terjadinya tiga kali penyanderaan warga dalam satu tahun terakhir oleh kelompok Abu Sayaf.

"Pemerintah harus segera merumuskan strategi pengamanan jalur pelayaran yang rawan sepanjang Indonesia - Filipina dengan pihak-pihak terkait baik di dalam negeri maupun secara regional. kita selama ini fokus pada kejadian dan penyelamatan (reaktif), namun kurang perhatian terhadap pencegahan gangguan (preventif), " ujar Wakil Ketua Badan Kerjasam Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar melalui surat elektronik yang diterima Tribunnews.com.

Rofi meminta pemerintah membuka jalur komunikasi dan koordinasi yang lebih intensif dengan pemerintah Filipina agar melakukan langkah-langkah konkrit dalam meredam kejahatan yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayaf.

Beragam kejadian perompakan hingga pembunuhan yang terjadi, harusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah Filipina untuk secara sungguh-sungguh melakukan tindakan.

"Kelompok Abu Sayaf ini merupakan kelompok yang sangat cair, jika diperhatikan mereka melakukan perompakan lebih banyak bermotif ekonomi dan merusak jalur distribusi perdagangan dengan mengirimkan pesan ketakutan," tukas Legislator asal Jawa Timur ini.

Anggota DPR RI dua periode ini juga meminta pemerintan untuk melakukan langkah mitigasi secara dini terhadap jalur perdagangan yang ada.

Dirinya juga menyesalkan adanya kurang koordinasi antar instansi di lingkungan pemerintah dalam menanggapi kejadian penyanderaan tujuh warga negara Indonesia (WNI) asal Samarinda.

Sebagai informasi, sebanyak tujuh warga Samarinda disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Perairan Filipina.

Ketujuh orang tersebut merupakan anak buah kapal tunda (tugboat) Charles, milik perusahaan pelayaran PT PP Rusianto Bersaudara.

Pengirim/Penulis: Wakil Ketua BKSAP DPR RI
H. Rofi Munawar, Lc

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini