TRIBUNNERS -- Menaker Hanif Dakhiri menyambut positif langkah Presiden Indonesia Diaspora Network Ebed Litay yang akan meningkatkan kompetensi pekerja melalui pelatihan kerja dan kompetensi, baik pekerja di Indonesia maupun yang tersebar di negara-negara Eropa.
“Pemerintah tetap fokus dan konsisten meningkatkan kompetensi bagi pekerja migran maupun pekerja di Indonesia. Apa pun profesinya,” kata Menaker saat menerima Menurut Presiden Indonesia Diaspora Ebed Litaay di kantor Kemnaker, Jakarta, Rabu (25/1).
Turut hadir mendampingi Ebed diantaranya Dr. Bert van Geel, Chairman Indonesian (Diaspora Global Health Network), Frans Broekhuizen MD (CEO Nusantara) dan Serviana Desilawani (Taskforce Business Development Assocociations).
Menurut Menaker, pelatihan kerja dan kompetensi bidang kesehatan khususnya tenaga medis atau perawat sangat bermanfaat dan sesuai dengan program nawacita negara Indonesia.
Dengan peningkatan kualitas tersebut diharapkan nantinya pekerja Indonesia memiliki ketrampilan setera dengan standar kompetensi yang diakui negara dimanapun akan bekerja.
"Program itu positif dan bagus sekali, karena juga sesuai program nawacita agar bisa bersaing dengan tenaga kerja luar negeri dan meningkat kompetensinya, " ujarnya.
Dengan keahlian yang dimiliki pekerja Indonesia tersebut, nantinya kata Menaker tidak hanya menjadi pekerja lokal saja, tapi juga menjadi pekerja Internasional yang memiliki keahlian tertentu dan bisa bersaing di tingkat Internasional.
"Melalui transfer of knowledge bidang kesehatan, nantinya bukan hanya pekerja lokal (domestic worker), tapi dengan memiliki keahlian bidang tertentu mampu bersaing di tingkat Internasional, " katanya.
Pertemuan Menaker dengan Indonesia Diaspora merupakan pertemuan lanjutan setelah kalipertama dilakukan saat Menaker mengadakan pertemuan dengan Warga Negara Indonesia (WNI) di Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, Belanda, Jumat (10/6) setahun silam.
Ebed Litaay menegaskan pihaknya siap memberikan pendampingan dan bantuan kepada para pekerja Indonesia di Eropa maupun pekerja yang berada di Indonesia.
“Kami dari Diaspora selalu ingin bantu saudara kita, karena teman-teman Diaspora banyak keahlian dan kami pikir kompetensi pekerja Indonesia harus meningkat, "ujarnya
Ebed mengaku datang dengan tim kesehatan yang akan membantu tenaga perawat dan lain-lain sesuai dengan standar Eropa dengan cara apapun.
"Kami bukan NATO, kami mau kerja nyata. Kami ingin orang Indonesia lihat meski Diaspora besar di luar dan tidak tinggal di Indonesia, tapi hatinya masih merah putih, " ujarnya.
Ditegaskan Ebed, tim Indonesian Diaspora Network serius ingin memberikan transfer of knowledge di bidang kesehatan.
"Kami Ingin orang-orang Indonesia mau belajar tentang perawat di Belanda atau di Eropa serta bagaimana merawat di Panti Asuhan. Tujuannya agar tenaga kerja kita bersaing di luar negeri dan lebih maju lagi pekerja Indonesia di manapun, " ujarnya.
Lebih jauh kata Ebed, Diaspora bukan saja aktif di bidang medis, tapi juga ada 12 bidang lain yakni diantaranya penanganan banjir, pengelolaan air, sampah dan promosikan Indonesia dengan kuliner dan fine dinning masakan Indonesia dengan gaya masak ala Eropa.
"Orang Eropa tahu masakan Indonesia, tapi orang Eropa tak tahu masakan Indonesia juga bisa menjadi masakan kelas atas, " ujarnya.