TRIBUNNERS – Aliansi Kebhinekaan bekerjasama dengan Pokja Toleransi asuhan Dewan Pertimbangan Presiden bersama dengan Program Studi Aqidah dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah menyelenggarakan Pengajian Sejuk.
Kegiatan yang bertajuk “Islam Cinta dari Murcia: Kajian Pemikiran Ibn ‘Arabi”, itu berlangsung Selasa (5/12) di Ruang Theater Prof. Partosentono, Fakultas Ushluhuddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sidharto Danusubroto, anggota Dewan Pertimbangan Presiden turut hadir dan memberikan sambutan dalam diskusi ini.
“Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Pokja Toleransi dan Aliansi Kebinekaan, bertujuan untuk mengkaji pemikiran para filsuf islam dan akan terus kami dukung kedepannya," ucapnya seperti yang tertulis dalam keterangan pers yang diterima wartawan.
Sidharto juga menyampaikan, bahwa ini adalah kali keempat kegiatan ini diadakan sebelumnya, yaitu di Universitas Indonesia, Universitas AL Azhar, Institut Pertanian Bogor, dan UIN Jakarta.
Menurut Sidharto, kegiatan seperti ini perlu diperbanyak dan terus dilakukan kedepannya. “Dengan mempelajari pemikiran sufi-sufi dan para filsuf Islam, kita dapat memahami bahwa Islam adalah ajaran yang penuh cinta” sambungnya.
Selain anggota Dewan Pertimbangan Presiden, pengajian sejuk ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan UIN, Dr. M. Suryadinata, M.Ag, Turut hadir juga mewakili Aliansi Kebinekaan, Doddy Abdallah.
"Cinta merupakan esensi dari ajaran Islam, jika ada orang yang lebih mengutamakan amarah dibanding cinta, maka secara tidak langsung dia telah mereduksi esensi Islam itu sendiri", ucap Doddy dalam sambutannya.
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 250 orang dari berbagai kalangan termasuk para mahasiswa UIN, berbagai organisasi lintas agama, para pengambil kebijakan dan beberapa akademisi dari berbagai institusi pendidikan.
Diskusi mengenai topik yang sangat hangat ini juga mengalir dengan penuh antusiasme dari pembicara-pembicara yang hadir untuk memberikan pandangannya mengenai ajaran Islam yang penuh cinta kasih.
Pengajian Sejuk ini turut menghadirkan dua narasumber. Dr Media Zainul Bahri, salah satu Dosen UIN turut menjadi narasumber dalam kegiatan ini.
“Berdasarkan kajian Ibn ‘Arabi, mencintai perbedaan itu sendiri adalah bagian dari keimanan Islam. Jika kita memaksakan keseragaman, maka kita menentang takdir Allah”, katanya.
KH. Agus Salim dari Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama sekaligus merupakan ketua Pokja Toleransi dan sebagai narasumber dalam kegiatan ini mengatakan bahwa Islam adalah agama yang universal dan ada banyak aspek yang perlu dipelajari untuk memahaminya.
“Tuhan menciptakan manusia berbangsa-bangsa untuk sama-sama belajar mengerti dan saling kasih sayang," kata KH. Agus Salim dalam pemaparannya.
Salah satu buku yang membahas pemikiran Ibn ‘Arabi mengenai Islam cinta ada di dalam “Semesta Cinta : Pengantar kepada Pemikiran Ibn ‘Arabi” karya Haidar Bagir.
Di dalamnya menjelaskan pemikiran Ibn ‘Arabi, jadilah seluruh kehidupan manusia dan makluk-Nya di muka bumi sebagai sepenuhnya cerita cinta, dan tidak ada satupun di dalamnya yang dapat dipahami dengan tepat sekaligus benar, tanpa menggunakan perspektif cinta. Ia menghadirkan narasi cinta untuk memahami Islam.
Kegiatan Pengajian Sejuk dapat menjadi wadah alternatif baru dalam memahami ajaran agama Islam yang damai dan meredam paham-paham radikal yang selama ini tersebar dan mempengaruhi pola pikir para mahasiswa yang aktif berkegiatan di masjid-masjid.