TRIBUNNEWS.COM - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) membukukan pendapatan US$49 juta pada 2017 dengan laba bersih sebesar US$3,92 juta.
Itu artinya, perusahaan angkutan laut ini meraih marjin laba bersih (net margin) sebesar 8% pada 2017.
Baca: Fakta Unik Vladimir Putin yang Baru Menangi Pilpres: Tak Bisa Bahasa Inggris hingga Sabuk Hitam Judo
Besarnya laba yang diraih perseroan tersebut pada tahun lalu karena manajemen tetap berdisiplin untuk terus menerapkan efisiensi biaya operasional. Langkah efisiensi biaya tersebut tetap diandalkan sejak stabilitas harga batu bara terganggu sejak akhir 2015.
Peningkatan kinerja 2017 ini juga dipengaruhi oleh kenaikan volume pengangkutan dan pemindahmuatan batubara sebesar 30% dibandingkan di 2016 dengan terjadinya tren peningkatan harga komoditas dimana harga batubara mulai rebound dan cenderung stabil di 2017.
Volume dari jasa pengangkutan batubara kapal tunda dan tongkang (tugboat dan barge) sebesar 9,84 juta metrik ton atau naik sebesar 51% dari 2016; volume dari jasa pemindahmuatan batubara fasilitas muatan apung (Floating Loading Facility) sebesar 20,37 juta metrik ton mengalami kenaikan sebesar 22% dari 2016.
Upaya peningkatan kinerja operasi dan efisiensi secara berkelanjutan termasuk monitor yang ketat pada pemakaian bahan bakar dan minyak diesel, biaya teknis kapal serta perbaikan dan pemeliharaan kapal berhasil menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 6.5% dari 2016.
Dengan meningkatnya permintaan jasa pengangkutan batubara yang cukup tinggi, Perseroan terus melakukan ekspansi dengan menambah armada kapal-kapal untuk dapat mengurangi biaya sewa kapal.
Pembelian 5 set kapal tunda dan tongkang di pertengahan 2017 serta pembelian 4 unit kapal tunda dan 3 unit tongkang di akhir 2017 yang sebagian besar telah beroperasi di kuartal 4 di 2017.
Armada kapal-kapal baru ini akan beroperasi penuh di 2018. Perseroan juga mencatatkan kenaikan jumlah aset sebesar 18% atau US$101,81 juta di 2017 dari US$86,37 juta di 2016.
Target volume pengangkutan dan pemindahmuatan batubara di tahun 2018 ditargetkan meningkat sekitar 10% dari volume di tahun 2017 yang mencapai 30 juta metrik ton. Pembelian kapalMother Vessel pertama Perseroan dengan kapasitas 31.005 metrik ton yang diserahterimakan akhir Februari 2018 juga akan menambah volume yang ditargetkan.
Tingkat utilisasi kapal diatas 90% di sepanjang 2017, disiplin dalam pengontrolan biaya dan fokus Perseroan untuk selalu antisipasi fluktuasi pasar komoditas akan terus menjadi strategi bisnis yang baik bagi Perseroan.
Imelda Agustina Kiagoes