Oleh Dhitta Puti Sarasvati
Ditulis saat Ditta masih SMA, hadiah ulang tahun untuk ayahanda tercinta, Rizal Ramli
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA –Bila menatap wajah bapak, dihiasi senumnya yang hangat, dengan giginya yang putih (Walaupun pasta giginya bukan Close Up). Di atas hidungnya yang pendek, dapat dilihat dua pasang mata yang tajam mencerminkan ketegasannya, dibingkai oleh kacamata hitam, yang modelnya juga tidak pernah berubah.
Penampilan bapakku selalu seperti itu. Tubuhnya gemuk kencang, diselimuti oleh kulit sawo matang. Pakaian yang paling sering digunakan adalah kemeja kotak kotak atau kemeja biru polos dan celana pendek, ya, motif yang dipakainya selalu statis, tak banyak berubah seperti matahari yang senantiasa terbit di Timur.
Dan dia atas kepalanya, ada rambut yang warnanya merupakan gradasi antara hitam dan putih. (Yeah…. Black And White seperti lagunya Michael Jackson).
Orang yang selalu membesarkanku ini merupakan orang yang jujur dan pekerja keras. Ia bagaikan burung kecil yang sedang belajar untuk terbang, yang senantiasa mencoba dan mencoba terus.
Bapak bukanlah orang yang pantang menyerah.
Ia juga seorang yang sederhana, ia tak malu untuk makan di kaki lima, atau membeli baju yang murah, selama bahannya masih enak di pakai, ia juga selalu menyempatan diri untuk mengangkat pakaian kotor dari kamar mandi ke belakang.
Aku merasa beruntung karena mempunyai seorang bapak yang kaya pengalaman. Aku tumbuh dengan segudang kisah kisahnya, saran-sarannya, dan segala didikannya.
Kadang ia menceritakan tentang kebandelannya, tentang kesusahan dan kegagalan yang pernah ditempuhnya, tentang teman-temannya yang banyak mendukung dan membantunya, tentang masa sekolahnya, dan banyak lagi.
Bapakku pandai bercerita. Ia juga pandai mendongeng. Dulu ia mendongeng untukku dan untuk Dipo, kini ia suka mendongeng untuk adikku Daisy. Pendengar akan tertawa terpingkal-pingkal melihat mimiknya yang lucu dan aksennya dalam bercerita. Bapakku juga banyak membaca.
Bukunya banyak dan inilah satu hal yang membuatnya menjadi seseorang yang cerdas. Tangannya juga gesit dan cekatan dalam melakukan segala hal, bila di pegang akan terasa kuat dan kencang.
Bapak bagaikan musik Wagner yang menggambarkan kekuatan dan semangat, sesungguhnya di balik kehidupan bapak, ada sebuah melodi yang indah. Seperti kata Sherina. “Lihatlah lebih dekat dan kau akan mengerti.