News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Prancis, Juara Baru?

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain Prancis meluapkan kegembiraannya setelah Kylian Mbappé membawa unggul Prancis atas Argentina

Oleh: M. Nigara

PRANCIS JUARA dunia? Mungkin terlalu dini, mungkin juga terlalu subyektif. Tapi, begitulah prediksi saya setelah Kylian Mbappe dan kawan-kawan menggasak Argentina 4-2 di laga perdana babak 16 besar, di Kazan Arena, Rusia.

Jelang laga dimulai, saya berdiskusi dengan mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti tentang siapa yang akan keluar sebagai pemenang.

"Wah, kita sama-sama pegang Prancis mas," tulis LNM, sapaan akrab La Nyalla, di wall WA kami.

Baik LNM maupun saya sama-sama melihat kelemahan Argentina. Tim Tango itu terlalu individualistis. Lionel Messi, Angel di Maria, Javier Mascherano, dalam tiga laga di grup, tidak pernah solid. Sampaoli sebagai sutradara tak mampu menurunkan seorang diregen di lapangan.

Messi sang mega bintang dan menjadi harapan bukan hanya bagi fans Argentina tapi juga bagi fans Barcelona di seluruh dunia, tak mampu berperan dengan baik untuk
membakar semangat tim.

Sementara Prancis justru memperlihatkan pola kebersamaan. Tidak adanya tokoh sentral membuat tim Prancis jadi lebih cair.

Paul Labille Pogba yang sudah 32 kali membela Manchester United, justru mampu berperan sebagai dinamo tim.

Tak heran berulang kali tim ayam jago mampu memperlihatkan tajinya. Bukan hanya mampu membobol gawang Argentina empat kali, tapi mereka juga mampu memeragakan sepakbola indah.

Permainan bola-bola pendeknya membuat Messi dan kawan-kawan seperti para pemula yang sedang diajari bermain bola.

Batu sandung

Namun, untuk lolos di babak quarter final, Pogba cs harus mampu menekuk Uruguay. Tidak mudah, pasti. Kemenangan Suarez 2-1 atas Portugal (lagi-lagi dalam diskusi saya dengan LNM, terbukti.

Kami sama-sama mengunggulkan Uruguay) memperlihatkan soliditas tim yang pertama kali menjadi juara dunia (1930).

Kehebatan tim terlihat dengan berubahnya peran Luis Suarez dari titik sentral (di event-event sebelumnta), menjadi suporting tim. Contoh paling indah saat Edinson Cavani mencetak gol pertamanya ke gawang Portugal.

Suarez melambungkan bola matang dari jarak yang sangat jauh. Padahal sudut Suarez sangat memungkinkan untuk melesakan bola langsung ke gawang. Tapi, bintang dan sahabat Messi di Barceloba itu justru mengumpankannya ke arah Cavani.

Secara total, Uruguay menjadi tim yang sesungguhnya juga sangat pantas untuk menjadi juara dunia. Dan, jika Prancis tak hati-hati di quarter final, maka mereja justru yang akan tersungkur.

Sebaliknya, jika Paul Pogba dan kawan-kawan mampu mengatasi Uruguay, meski masih harus melewati laga semifinal dan belum tahu siapa lawannya (sangat mungkin Brasil atau Belgia), saya tak ragu memprediksi Prancis akan menjadi juara.

Inggris dengan Harry Kanenya juga merupakan tim yang saya favoritkan bisa mencapai final. Idealnya Prancis akan bertemu Inggris.

Dua tim dengan sekumpulan anak muda dan mampu menampilkan permainan atraktif, penuh gairah dan jauh dengan tipu muslihat diving.

Jika akhirnya keduanya bertemu di final, maka nikmatlah yang akan kita raih. Yang pasti, siapapun juaranya, pasti juara baru. Mudah-mudahan ini jadi inspirasi bagi penggila bola tanah air: Juara Baru Pasti..

Bravo sepakbola dunia...

* M. Nigara, Wartawan sepakbola senior, Peliput dua piala dunia 1990 & 94

M.Nigara
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini