Ditulis oleh: Dhea Novita Nursadapu Mahasiswa Ilmu Komunikasi/ Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dakon adalah permainan tradisional yang dimainkan anak-anak kecil pada jaman dahulu, dan menjadi permainan langka pada jaman sekarang sebab nyatanya memang anak-anak jaman sekarang tak mengenal apa itu dakonan atau yang sering disebut congklak.
Apalagi anak–anak kota di era saat ini lebih mengenal permainan canggih yang terdapat pada gawai mereka,sedari kecil para orang tua sudah membiarkan anak-anaknya bermain gawai sebagai bahan edukasi menurut mereka yang paling efektif.
Langka Sekawan, yang mencoba melestarikan permainan-permainan tradisional pada anak-anak kecil jaman sekarang memalui kegiatan gelar buku yang diadakan pada hari sabtu atau minggu sore di pusat keramaian kota seperti di alun-alun kota sidoarjo, tujuan kami adalah mengedukasi pemikiran anak-anak jaman sekarang bahwa permainan tradisional juga menyenangkan dibandingkan gawai mereka.
Baca: Unggah Foto Wanita Tua Jualan Keliling, Pria Ini Tulis Pesan Inspirasi tentang Perjuangan Hidup
Kegiatan gelar buku dan bermain permainan tradisional adalah sebaik-baiknya kegiatan yang bisa kami lakukan untuk anak-anak pada jaman sekarang.
Banyak nilai positif yang bisa kita berikan pada mereka, membangun minat baca anak-anak sangatlah susah maka dari itu bermain adalah salah satu metode paling bagus untuk mereka.
Tak ada pemaksaan yang kita lakukan jikakalau mereka bosan membaca mereka bisa bermain, sebab memang sifat mereka mudah bosan pada sesuatu hal.
Baca: Adolfina Dipukuli Suami tiap Postingan di Facebook Dapat Like
Tak hanya bermain dakonan banyak juga permainan selingan yang kami berikan pada mereka misalnya, lompat tali, mewarnai gambar.
Setidaknya kami menyediakan permainan yang memang benar-benar mengedukasi dan bermanfaat bagi mereka. Membaca adalah menyembuhkan, kita mengajarkan prinsip itu pada mereka sebab dengan membaca semua dunia akan ada di genggaman kita, membaca adalah jendela dunia.
Tujuan utama Langka sekawan adalah menyadarkan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa untuk berpikir kreativ dan realistis.