TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Sekitar puluhan anak-anak antusias mengikuti kegiatan bermain dan belajar dalam tema pemulihan psikologi dari tim Dompet Dhuafa.
Rabu, (1/8/2018) Kak Seto dan Kak Heni melalui Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) berkolaborasi dengan para relawan mengunjungi sejumlah posko yang berada di kawasan Sembalun.
Baca: Ada Bambang & Halimah di Acara Jelang Nikah Cucu Soeharto, Netizen Pertanyakan Keberadaan Mayangsari
“Hari ini Dompet Dhuafa bersama LPAI melakukan aksi pendekatan kepada anak-anak korban gempa dengan cara memberikan materi baik dongeng maupun bermain hingga edukasi mengenai bencana yang terjadi, hal ini diharapkan untuk mengurangi dampak trauma pada anak-anak karena bencana khususnya gempa di Lombok," ucap Maya Sita Darlina, Spsi, Psikolog selaku Koordinator Psycological.
Kak Seto dan Kak Heni terus melakukan pendekatan selain kepada anak-anak juga kepada sejumlah warga terutama ibu-ibu yang saat ini menempati sejumlah posko pengungsian di wilayah Sembalun.
Selain kegiatan pertolongan pertama psikologis, Dompet Dhuafa juga membuka pos hangat serta pos medis dengan aksi layanan medis bekerjasama tim medis kostrad Siliwangi.
Disisi lain tim relawan bekerjasama dengan tim SAR menyisir kawasan pendakian untuk membantu dan mengevakuasi ratusan pendaki yang terjebak berhari-hari akibat longsor di kawasan Gunung Rinjani, ditargetkan pada hari ini sejumlah pendaki sudah terevakuasi dengan selamat.
Menurut Heni selaku Sekretaris Jenderal LPAI menuturkan, “Saya percaya teman-teman Dompet Dhuafa sudah sangat bagus mengelola ini, anak-anak cukup bahagia dengan kegiatan yang ada. Kreatifitas yang banyak sehingga menyenangkan. Bisa memanfaatkan apa yang ada, pemanfaatannya dengan cara bermain."
Baca: Jokowi: Biasanya Kalau Sudah Rapat, Iya, Iya, Tapi di Luar Lupa Semua
Sementara disisi lain Kak Seto mengatakan, “Kami memberikan apresiasi atas apa yg sudah dilakukan Dompet Dhuafa bersama para relawan dengan segala upayanya untuk pemulihan trauma anak-anak pasca bencana. Apalagi jika nanti kaderisasi program dilakukan, ini penting agar program bisa berjalan dan profesional. Psikolog paling baik adalah orang tua. Belajar yang senang bisa dilakukan dimana saja dengan pendekatan alamiah yang sesuai dengan anak-anak."
“Kami mendukung gerakan moril, ini menjadi laboratorium alam yang paling baik, kita akan meninggalkan tempat ini, maka kita perlu meninggalkan pancingan bukan ikannya," tambahnya.