Dikirimkan oleh Penerangan Kostrad
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mempunyai rumah yang bagus, indah, dan layak huni merupakan impian semua orang. Saat Personel Satgas Pos Ramil Muara Tami melaksanakan patroli kesehatan di Kampung Skouw Mabo, Distrik Muara Tami, Jayapura minggu lalu, personel Satgas melihat rumah nenek Kristina Leba yang sangat jauh dari kata layak huni.
Untuk itu, Pos Ramil Muara Tami berniat untuk menggelar kegiatan bedah rumah untuk nenek Kristina.
Proses bedah rumah nenek Kristina pun dimulai. Satu demi satu bagian rumah nenek Kristina diperbaiki, mulai dari atap rumah, kayu kayu yang telah lapuk, pintu rumah, sampai dengan tungku dapur tempat nenek Kristina memasak juga diperbaiki. Sebelumnya rumah nenek Kristina sendiri 80 persen terbuat dari lembaran-lembaran seng yang kondisinya sudah penuh dengan karat dan bocor.
Baca: Rapat Persiapan Asian Paragames 2018 Digelar
Dalam proses bedah rumah, atap seng yang lama diganti dengan seng yang baru, tiang-tiang rumah yang telah lapuk diganti dengan kayu yang baru, dinding rumah yang terbuat dari seng diganti dengan papan kayu agar rumah lebih sejuk, pembuatan pagar rumah, dan pengecatan pagar rumah nenek Kristina terlihat lebih indah.
Proses pembangunan rumah nenek Kristina saat ini telah selesai 100 persen. Personel Satgas membutuhkan waktu selama 6 hari untuk menyulap rumah tua nenek Kristina menjadi rumah yang lebih layak huni.
Melihat rumah barunya itu, air mata bahagia mengalir dari mata nenek tua yang saat ini telah berusia 71 tahun.
Nenek Kristina tidak menyangka dirinya akan mendapatkan kado terindah dari Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad di usia senjanya.
Walaupun saat ini nenek Kristina sudah tidak bisa mendengar dan berbicara dengan baik untuk bisa mengungkapkan perasaannya, namun dari air mata yang ia teteskan sudah dapat mengungkapkan perasaan hatinya saat ini.
Baca: Terkait Suap Proyek PLTU Riau-1, KPK Periksa Dua Orang Saksi untuk Tersangka Idrus Marham
Satgas Yonif Para Raider 501 Kostrad menyadari bahwa rumah baru nenek Kristina masih jauh dari kata mewah, karena dibangun dari bahan yang sederhana. Namun setidaknya bisa membantu mengurangi kesusahan yang dialami nenek Kristina.
Satgas 501 Kostrad juga berharap bisa memberikan sesuatu yang berarti untuk masyarakat Kampung Skouw Mabo. Karena Satgas percaya, apabila kita membantu meringankan beban/urusan orang lain, makan Tuhan YME juga akan membantu meringankan beban/urusan kita.