Dikirimkan oleh Jobstreet
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah melamar lowongan kerja dan menunggu, proses selanjutnya adalah wawancara. Proses ini masih sering dianggap sebagai hal yang menakutkan, terkadang dapat membuat orang merasa terintimidasi dan bahkan sering membuat kita stres.
Terkadang juga proses wawancara bisa terasa seperti sebuah pertunjukkan tunggal dan yang mewawancara adalah penonton yang kejam, dan kamu sendirian dalam situasi ini.
Baca: Huntara untuk Korban Gempa NTB Segera Dibuat
Dalam proses ini, hal-hal yang tidak ingin kamu katakan seringkali menjadi lebih penting daripada hal-hal penting yang seharusnya diucapkan.
Oleh karena itu, proses wawancara kerja yang sukses tidak hanya tentang seberapa baik kamu bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, tetapi juga kata-kata dan jawaban yang ditunjukan dari Bahasa tubuh kepada pewawancara.
Baca: Komentar Fadli Zon soal Insiden Meninggalnya Suporter Persija Jakarta
Jadi, berikut ini ada beberapa kesalahan yang harus dihindari dan tips yang berguna untuk melatih & membiarkan bahasa tubuhmu yang berbicara!
1. Jabat Tangan Yang Buruk
Jabat tangan yang sempurna sering kali sangat sulit untuk dicapai, terutama ketika kamu merasa gugup.
Ada baiknya kamu menghindari jabat tangan yang terlalu lemah yang akan membuatmu terlihat tidak antusias dan tidak mengesankan bagi pewawancara.
Buat jabatan tangan yang tegas dan kuat, tetapi disaat yang bersamaan jangan sampai menyakiti lawan jabat tanganmu dalam hal ini pewawancara (yang sejujurnya itu sama buruknya dengan jabatan tangan yang lemah).
Untuk mendapatkan jabat tangan yang sempurna, kamu harus menggunakan pegangan yang lengkap, remasan yang tegas, dua atau tiga kali ayunan sambil melakukan kontak mata.
Iringi ayunan tangan dengan senyuman yang alami dan kata kata verbal yang sesuai. Itu akan sangat membantu jika kamu melatih cara jabat tangan ini dengan seorang teman sebelum proses wawancara, hanya agar kamu merasa nyaman pada saat melakukannya.
2. Menyilangkan Lengan
Dengan menyilangkan lengan di depan mungkin dapat membuat kamu merasa lebih nyaman dan rileks tetapi secara tidak langsung, hal tersebut juga menandakan bahwa kamu sedang dalam keadaan defensif atau negatif.
Menutupi tubuh dengan melipat lengan atau bahkan dengan benda seperti tas akan membuatmu tampak defensif, tidak aman dan tidak nyaman di hadapan pewawancara.
Sebagai gantinya, berusahalah dengan sadar untuk senantiasa memisahkan tanganmu. Letakkan tangan di pangkuan atau istirahatkan kedua tanganmu di sandaran tangan kursi sehingga tanganmu bebas bergerak secara alami saat kamu berbicara.
Kamu juga dapat meletakkan tas atau benda lain di kursi kosong yang ada di samping Anda atau di lantai jika kursi lain tidak tersedia.
3. Jangan Melakukan Kontak Mata
Atau terlalu banyak melakukan kontak mata. Sekali lagi hal yang perlu diperhatikan! Itu adalah hal yang penting untuk melakukan kontak mata yang baik saat berbicara karena itu membuat kamu tampak dapat dipercaya, mengisyaratkan suatu keyakinan dan menunjukkan minat terhadap topik pembicaraan, tetapi jangan terlalu banyak melakukan kontak mata apalagi sampai membuat pewawancara merasa tidak nyaman.
Sebagai suatu aturan yang sudah umum, jagalah kontak mata sealami dan sehangat mungkin. Ini berarti kamu dapat mengalihkan pandangan sebentar kemudian menoleh lagi.
Sebagai contoh, itu adalah hal yang normal untuk mengalihkan pandangan dengan cepat ketika kamu sedang mempertimbangkan sebuah jawaban ketika di tanya tetapi menoleh kembali ketika kamu mulai berbicara.
Untuk mengetahui berapa sebenarnya jumlah kontak mata yang tepat bergantung pada sejumlah faktor seperti jumlah pewawancara yang kamu ajak bicara, inti pembicaraan yang sedang kamu coba buat, jika kamu sedang berbicara atau sedang mendengarkan, terkadang bahkan tergantung jenis kelamin dari pewawancara kamu saat itu.
4. Terlalu Banyak Mengangguk
Mengangguk pada saat yang tepat itu menunjukkan bahwa kamu benar-benar sedang mendengarkan, benar-benar tertarik atau setuju dengan apa yang dikatakan oleh pewawancara.
Mengangguk terlalu banyak dan pada waktu yang tidak pas di sisi lain akan membuat kamu terlihat seperti tidak sepenuhnya mendengarkan, tidak benar-benar memahami apa yang sedang diucapkan atau hanya ingin menyenangkan pewawancara bahwa kamu tidak memiliki pendapat sendiri.
Cobalah belajar untuk mengendalikan berapa kali kamu mengangguk selama percakapan berlangsung. Batasi hanya sekali atau dua kali dan hanya pada waktu yang tepat.
Dengarkan baik-baik percakapan yang sedang berlangsung dan rumuskan pendapatmu sendiri. Jika ada sesuatu yang tidak kamu pahami, langsung tanyakan. Jika kamu memiliki pendapat yang berbeda, bicaralah dengan rasa hormat. Jarang sekali ada seorang kandidat yang mau belajar dan memiliki pendapatnya sendiri.
5. Gelisah
Berhenti menyentuh wajah dan rambut, atau merapikan pakaian dan file atau lebih buruk lagi sedang memeriksa ponsel atau jam tanganmu.
Kamu mungkin suka memainkan rambut atau memeriksa ponsel hanya karena kebiasaan tetapi hal ini dan perilaku gelisah lainnya akan membuat kamu terlihat tidak jujur, tidak sabar atau gugup dan tidak siap untuk diwawancara.
Kamu tidak memiliki situasi yang lebih penting atau percakapan yang lebih penting daripada yang sedang kamu hadapi saat ini.
Tetap usahakan tangan kamu beristirahat di pangkuan / sandaran lengan kursi tanpa terlihat kaku. Sadarilah setiap gerakan dan gunakan tanganmu sebagai gantinya untuk memberi isyarat saat kamu sedang berbicara.
Merupakan hal yang penting untuk mempertahankan bahasa tubuh tetap dalam keadaan positif, penting juga untuk tidak berlebihan dan kehilangan jati dirimu.
Oleh karena usahakan sealami mungkin dan keliatan santai. Kamu adalah pusat perhatian ketika wawancara berlangsung, jadi tampilkan versi terbaik dari dirimu.