News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Pembangunan Jalan Lingkar Jadi Secercah Harapan Warga Perbatasan Kalbar-Malaysia

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jalan lingkar di perbatasan Kalbar Malaysia di Sintang yang dilebarkan. Dulunya jalan ini tidak bisa dilintasi mobil

Oleh : Untung Sidupa, Aktivis Pedesaan Kalimantan Barat

 

PEMBAGUNAN perbatasan yang dilakukan pemerintah Jokowi-JK dirasakan masyarakat di perbatasan Kalimantan Barat -Malaysia.

Salah satunya,  Yakobus seorang pengurus adat Dayak yang selama 16 tahun merantau di Kalimantan Barat memilih pulang kampung ke Indonesia.

"Jalan di perbatasan sulit, mobil tidak bisa melintas. Sekarang jaman pemerintahan Jokowi, jalan perbatasan dilebarkan sehingga bisa dilintasi mobil," katanya kepada penu.

Yakobus yang kini menjadi pengusaha sawit seluas 10 hektar mengatakan, sulitnya akses jalan membuat warga banyak yang memilih ke Malaysia untuk menjadi buruh.

Jalan lingkar di perbatasan Kalbar-Malaysia. Pelebaran terus dilakukan oleh pemerintah. (Tribunners/Untung Sidupa)

"Bahkan, banyak yang nekad pakai jalan pintas dan ditangkap.  Saya pernah ditangkap karena masuk Malaysia secara ilegal," kata Yakobus.

Melewati Jalan lungkar perbatasan Kalimantan Barat - Malaysia dari Kecamatan Balai Karangan ke Arah Kabupaten Sintang cukup melelahkan.

Jika membayangkan sebelum pelebaran dan perbaikan jalan zaman Soeharto pasti lebih menyedihkan, khususnya penduduk sekitar Kecamatan Balai Karangan hingga Kecamatan Ketungau Hulu Kab. Sintang.

Baca: Peringkat YouTube Baim Wong Menyodok, Atta Halilintar Komentari Subscriber

Karena jalan yang memang sulit dilalui maka penduduk lingkar batas harus berjibaku dengan risiko ditangkap polisi perbatasan dan jalan yang sulit, demi menjual dagangan ke Malaysia.

Risiko itu harus dipilih demi menyambung hidup keluarga sebab memang lebih mudah perjalanan ke Malaysia melewati "jalan tikus" ketimbang ke Kabupaten Sanggau atau ke ibu Kota Sintang.

Silvi, warga setempat mengatakan, saat  masih muda dirinya sering ke Malaysia menjual hasil karet dan Lada ke Malaysia.

Jalan lingkar perbatasan Kalbar-Malaysia di Sintang Kalimantan Barat. Dulunya jalan ini tidak bisa dilintasi mobil dan meski harus melewati kubangan air dinilai masih lebih baik. (Tribunners/Untung Sidupa)

Kakek Silvi menceritakan di tahun 70-80an dia harus berjalan kaki dari kampung Ketori ke Malaysia cuma 3-4 jam.

Sementara dari Kecamatan  Balai ke Kecamatan Ketungau Hulu sekitar 8 jam kondisi jalan sedang dilebarkan oleh pemerintahan Jokowi.

"Kalau bukan Jokowi kami tidak dapat melihat pembangunan seperti sekarang ini," kata Kek Silvi.

Kek Silvi (65) menceritakan bila berjaln kaki menembus hutan belantara pasti mengalami serangan lintah.

Jalan lingkar di perbatasan Kalbar-Malaysia di Sintang Kalbar. (Tribunners/Untung Sidupa)

Ia  bersyukur orangutan yang banyak tidak sampai menyerang mereka.

Kini orang hutan dan satwa lain sudah langka karena hutan sawit di mana-mana.

Beberapa jalan tikus ke malaysia sempat di tunjukan oleh kek Silvi yaki Jalan Tikus Simpang Ketori, jalan Tikus Sepilu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini