TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tindakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut takziyah dan mengangkat keranda korban meninggal kericuhan sebagai bentuk sikap terpuji.
Demikian dikatakan Pemerhati Sosial M Chozin Amirullah.
Chozin memandang faktor-faktor kunci penentu apakah sebuah kerusuhan dapat berkembang meluas ataukah tidak.
Chozin mengutip sosiolog NJ Smelser, tahap ke-5 yang menentukan adalah soal kontrol sosial, yaitu apakah aparatur negara dan para petugas mampu mengendalikan situasi dan meredam kemarahan serta kekacauan yang terjadi.
"langkah Anies sudah tepat, bukan sekedar ikut-ikutan angkat keranda dan takziyah, tapi inilah bentuk kontrol sosial untuk mengendalikan dan meredam kemarahan warga," kata Chozin dalam keterangan tertulis, Jum'at (24/5/2019).
Diketahui, kritikan kalau Anies hanya bisa mengusung keranda, meluas di jejaring media sosial.
Gubernur Anies Baswedan memang takziyah ke korban aksi 22 Mei dan ikut mengangkat keranda jenazah yang bersangkutan.
"Kehadiran negara atau Gubernur mengeliminasi skenario martir yang dapat menciptakan eskalasi. Tanpa kehadirannya sangat mungkin situasinya dapat tereskalasi dengan luas," tambah Chozin.
Baca: Anies Baswedan Angkat Bicara soal Kerusuhan 22 Mei, Sebut Kondisi Jakarta Sudah Aman
Baca: Tamu JK Tadi Malam: Prabowo, Try Sutrisno, Mahfud MD, Din Syamsuddin, Anies hingga Said Aqil
Ia menilai sikap Anies mendinginkan amarah dan mengembalikan akal warga untuk tenang kembali.
"Ini bukan soal mengangkat keranda, Tapi Ini soal menyejukkan kota,” tandas Chozin.