Saya merasakan cinta Ibu Ani untuk bangsanya menjadi inspirasi kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Beliau tidak sekalipun pernah absen untuk hadir di tengah-tengah kita.
Sekarang ibu Ani telah pergi meninggalkan kita semua.
Duka seringkali membawa penyesalan. Betapa sedikit waktu untuk berterima kasih.
Betapa banyak masa terbuang kita melupakan jasanya.
Sekarang kita yang ditinggalkan hanya bisa mengingat sementara pikiran menuntun kita mencium wangi melati yang ditebarnya untuk bangsa.
Ibu Ani Yudhoyono dipanggil oleh Sang Pencipta tetapi beliau hidup abadi dalam kenangan bangsa.
Teriring doa untuk Ibu Ani Yudhoyono. Kami, putra-putri bangsa telah menjadi saksi betapa hidup Ibu telah diabdikan untuk bangsa ini.
Dan saya bersaksi, bahkan di pemakamannya sekalipun, Ibu Ani kembali menyatukan kita sebagai bangsa.
Semoga Ibu Ani Yudhoyono mendapat tempat mulia di sisi-Nya; yang masih sempat aku saksikan dan mendoakannya 25 menit menuju pukul 11.50 waktu Singapura di ruang emergency NUH, beliau menghadap sang Empunya, Tuhan yang Maha Kuasa.
“Selamat jalan ibu Ani”.