TRIBUNNEWS.COM - Dua periode menjabat Wakil Presiden untuk dua presiden yang berbeda yakni Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.
Jasa dan pengabdian Jusuf Kalla bagi nusa dan bangsa begitu besar.
Jejak-jejak perdamaian yang disemai, telah meneguhkan ketenteraman hati jutaan orang, tidak saja di dalam, tetapi juga di luar negeri.
“Ssat-set-sat-set” orang bilang.
Kata-kata tak berbentuk, tapi sarat makna yakni cekatan, cepat-selamat, efektif, efisien dan semua idiom positif terkait kemampuannya mengatasi persoalan.
Apa pun persoalannya, mulai dari soal-soal di lingkungan kecil, persoalan daerah, persoalan bangsa, sampai ke persoalan dunia.
Tak heran, begitu banyak orang merasa “utang terima kasih” kepada JK.
Sekalipun, Wapres asal Bone Sulawesi Selatan itu bukan tipikal manusia yang “menuntut terima kasih” dari siapa pun yang pernah merasakan kehadiran dan kemanfaatannya.
Dody Ruswandi adalah salah satunya. Mantan Kepala Dinas PU Provinsi Sumatera Barat yang memungkasi karier ASN sebagai Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu, adalah salah satunya.
Dody tak pernah melupakan peristiwa pembangunan jalan ruas Sicincin – Malalak di Sumatera Barat tahun 2006.
Saat peristiwa itu terjadi, Jusuf Kalla adalah Wapres mendampingi Presiden SBY. Sedangkan, Dody Ruswandi menjabat Kepala Dinas PU Provinsi Sumbar.
Sebagai Kepala PU dan atas kebutuhan masyarakat yang mendesak, ia berkeinginan membangun jalan Sicincin (Padang Pariaman) – Malalak (Agam), sepanjang sekitar 25 kilometer.
Dody pun mencari akal, hingga akhirnya bertemu dengan Syahrul Ujud, yang saat itu menjabat Staf Khusus Wapres RI. Ide menyembul dari benak Syahrul untuk mendatangkan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat launching pembangunan jalan Sicincin – Malalak.
Jadwal pun diatur sedemikian rupa, sehingga Wapres mengagendakan kunjungan ke acara launching pembangunan jalan itu.
Sesaat sebelum seremoni dimulai, Wapres sempat bertanya kepada Gubernur Sumatera Barat –ketika itu-- Gamawan Fauzi, “Dari mana anggaran pembangunan jalan ini?”