Gubernur menoleh kepada Dody, demikian pula Dody pun menoleh ke arah gubernur. Lalu serentak mereka mengatakan, “Justru dananya belum ada, Pak Wapres.....”
Wapres JK tak bisa menyembunyikan ekspresi kaget, demi mendengar jawaban itu. Belum habis rasa kagetnya, Syahrul Ujud, mantan jaksa yang juga mantan walikota Padang (1983 – 1993) itu mendekat ke arah JK dan berbisik. Apa yang ia bisikan?
“Mohon ketika Bapak Wapres berpidato nanti, perintahkan Dirjen Bina Marga untuk mencarikan dananya,” begitu bisikan Syahrul ke telinga JK.
Benar. Setelah uluk salam, membacakan teks formal pidato, sampailah pada momentum yang ia rasa pas untuk dijadikan jeda. Dan jeda di antara pidato itulah yang dimanfaatkan untuk melaksanakan bisikan Syahrul. JK pun mengarahkan pandangan ke tempat Dirjen Bina Marga duduk.
Setelah itu, ia perintahkan Dirjen Bina Marga Hendrianto Notosoegondo untuk mencarikan dana pembangunan ruas jalan Sicincin – Malalak sebesar Rp 350 miliar.
Dengan gayanya yang khas, JK berbicara terus-terang, dengan tanpa menghilangkan sense of humor. Maka, sambil bercanda, JK pun mengancam akan mengganti Dirjen Bina Marga kalau tidak bisa mencarikan dana bagi pembangunan jalan Sicincin – Malalak. Dari tempat duduknya, sambil tertawa, Dirjen Hendrianto Notosoegondo mengucap, “Siap, pak!”
Sepulang dari Jakarta, Dirjen Hendrianto pontang-panting mencarikan dan mengalokasikan dana pembangunan jalan Sicincin – Malalak sebesar Rp 350 miliar.
Tahun 2011 Jalan Sicincin-Malalak sudah selesai, mulus, dan sudah dipakai masyarakat sampai sekarang. Perjalanan masyarakat dari Padang ke Bukittinggi atau sebaliknya, menjadi lebih lancar. Jika dulu harus ditempuh memutar, kini cukup dengan 30 menit saja.
“Jalan Sicincin – Malalak tidak akan terwujud tanpa bantuan Bapak Jusuf Kalla. Sungguh, sudah begitu banyak yang Pak JK perbuat untuk negeri ini. Semoga beliau tetap sehat dan berbahagia bersama istri, anak, menantu, cucu. Saya senantiasaa berdoa, beliau dalam lindungan Allah SWT.
Tak lupa, terima kasih juga kepada abang Syahrul Ujud,” ujar Dody Ruswandi yang sampai kini tetap mengabdikan dirinya sebagai Widyaswara di BNPB dibawah komando Letjen Doni Monardo.
Dialog Angkasa
Ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Jusuf Kalla juga disampaikan dari salah seorang penerbang tempur yang mengawal pesawat “Indonesia-2” sepulang dari perjalanan ke luar negeri.
Dari kokpit pesawat tempur, penerbang melakukan dialog angkasa dengan Wapres melalui komunikasi udara yang disebut external communication.
Dialog dilakukan dengan sistem Ultra High Frequency.