Saat ini kebutuhan 60% sarung tangan Ironclad untuk pasar di Amerika Serikat, Australia, Timur Tengah, dan Asia Pasifik telah dipenuhi oleh manufaktur di Indonesia.
Pemanfaatan sarung tangan pengaman dan keselamatan Ironclad peraih American Occupational Health and Safety (OH&S) saat ini banyak digunakan di industri minyak dan gas, pertambangan, manufaktur, kelautan, militer hingga komunitas pecinta alam dan penanganan tanggap darurat.
Country Manager Ironclad Performance Wear, Kartiko Sri Kuncoro mengatakan, Ironclad mengembangkan pasar ritel dalam negeri dengan bermitra dengan adventure concept stores di Jakarta dan Bali.
“Tingginya permintaan produk Ironclad tentu tak lepas dari semakin pedulinya industri terhadap faktor pendukung keamanan dan keselamatan dalam aktifitas sehari hari di berbagai industri. Disain dan fungsi pemanfaatan Ironclad yang berstandar internasional dari EN388 serta berhasil meraih penghargaan American Occupational Health and Safety (OH&S) menjadi kunci penting kepercayaan industri berbagai negara kepada Ironclad," ungkap Kartiko Sri Kuncoro dalam kegiatan Rescue Challenges dan Kopdar HUT Polairud ke 69.
Sarung tangan safety Ironclad memiliki 13-16 titik ukur utama untuk menjaga kenyamanan pengguna dan tim pengembangan produk di Amerika yang memperhatikan agar sarung tangan dapat berfungsi dengan baik saat digunakan. Kemudian pemilihan material terbaik agar daya tahan produk baik dan membantu biaya perusahaan lebih efisien.
Serta uji lab atas resiko mekanikal yang dapat terjadi cidera pada tangan, alat tubuh yang paling sering kita gunakan seperti uji ketahanan dari resiko gesekan, potong, sobekan, tusukan hingga benturan.
Pengujian dilakukan oleh independen laboratorium sesuai standar internasional / Eropa seperti EN 388 dan standar ANSI untuk Amerika.
Sarung tangan pengaman dan keselamatan Iroclad awalnya dimunculkan di Amerika Serikat pada tahun 1997 oleh Ed Jaeger.
Sarung tangan Ironclad saat itu hingga sekarang menjadi solusi penting pelindung pekerja dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.
Beberapa bidang pekerjaan yang memiliki potensi rawan menjadi lebih terlindungi dengan perangkat Ironclad tersebut, antara lain pekerja tanggap darurat, penggiat pencinta alam dan petualangan (outdoor adventure), perminyakan dan gas, pabrik, hingga dari militer.
Langkah pengembangan melalui 42 global pusat distribusi Brighton Best International (BBI) dan juga mitra distribusi di Indonesia untuk memperkuat bisnisnya di berbagai negara.
Selain Ironclad, ada merk KONG yang juga sarung tangan pelindung dan keselamatan yang cukup popular di Indonesia.