SBY berkepentingan untuk mengembalikan kejayaan partai yang didirikan pas hari ulang tahunnya tersebut yaitu 9 September.
Cita untuk mengembalikan kejayaan partai tersebut terintegral dengan kepentingan untuk melanjutkan Trah Yudhoyono-nya.
Hadirnya sosok muda Agus Harimurti Yudhoyono yang akrab disapa AHY, dalam kancah politik nasional, memberikan energi baru bagi Partai Demokrat.
Putra pertama SBY ini, semula berlatar belakang militer, rela meninggalkan karir militernya untuk terjun ke dalam dunia politik praktis.
Perkiraan arah angin dalam Kongres V Partai Demokrat yang akan di gelar pada tanggal 15 Maret 2020 yang dikenal dengan istilah “One Day Congress” sudah bisa dibaca, dengan santernya nama AHY yang akan menggantikan SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2020 - 2025.
Baca: Cerita ABK World Dream Usai Diobservasi di Pulau Sebaru 14 Hari
Baca: Chord Gitar dan Lirik Lagu Tak Mungkin Bersama - Judika, Lengkap dengan Link Download MP3
Sosok AHY yang akan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat mendatang, akan mampu merepresentasikan kebutuhan politik kekinian dan akan digandrungi oleh kelompok milenial.
AHY akan meretas masa kelam Partai Demokrat di awal 2012 yang lalu. Karena AHY sendiri figur muda baru yang terjun di dunia politik.
AHY relatif bersih dari skandal korupsi yang menodai partai yang memiliki program anti korupsi tersebut.
Terobosan dan arah baru Partai Demokrat tersebut harus secara totalitas.
Maksudnya ialah Partai Demokrat harus berbeda dengan partai politik yang lain yang masih diduduki figur lama dan tua.
Artinya jika AHY diaklamasikan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat pada forum Kongres Ke-5, baiknya yang mendampingi AHY dalam kepengurusan, khususnya pada posisi Sekretaris Jenderal harus pula merepresentasikan anak muda, yang memiliki kemampuan mengelola organisasi dan berpengalaman dalam dunia pergerakan politik.
Menggandeng anak muda pada posisi strategis seperti Sekretaris Jenderal, akan berdampak positif pada citra dan popularitas Partai Demokrat.
Soalnya saat ini, Partai Demokrat seperti partai lama yang dicetuskan kembali.
Artinya harus semenarik mungkin jika dipasarkan ke rakyat.