Saya diam. Tercenung. Kemudian saya iseng bertanya, apakah Pak Jokowi mengetahui hal tersebut? Sambil tersenyum beliau menjawab, "Allah Maha Tahu, karena semua yang saya lakukan tersirat bukan tersurat," katanya.
Kalau ditawari Presiden Jokowi untuk menjadi menteri, apa Bapak bersedia? Beliau menggeleng, "Saya tidak ingin jabatan apa-apa, Mas Rudi. Saya hanya ingin jadi pejuang bagi NKRI saja.
Kalaupun Pak Jokowi memanggil saya untuk mengabdi membantu beliau, saya akan minta ditempatkan di tempat paling berbahaya dan tidak ada uangnya, agar saya bisa total dan fokus mengabdi untuk negeri ini.
Karena secara materi alhamdulillah saya sudah banyak diberikan rezeki oleh Allah SWT. Tapi kalau tidak dipanggil, saya akan tetap berbuat apa pun yang bisa saya lakukan untuk menjaga keutuhan NKRI," katanya.
Saya terdiam. Saya pandangi dalam-dalam Pak Suhendra yang didampingi istrinya yang cantik itu. Saya malu.
Saya merasa belum berbuat apa pun untuk negeri ini.
Terimakasih Pak Suhendra, Anda telah memberi banyak pelajaran buat saya pribadi, dan Anda adalah sosok yang patut menjadi teladan dan inspirasi bagi kita semua, bagaimana mengabdi kepada negara tanpa pamrih.
Teruslah berbuat untuk negeri ini dalam kesunyianmu, Pak Suhendra.
* Rudi S Kamri: Pegiat Media Sosial.