OLEH : Ida Puspitarini W SE MSi Ak CA, Dosen FE dan Bisnis Islam IAIN Purwokerto
SATU di antara imbas dari pandemi Covid-19 adalah perekonomian keluarga. Beberapa keluarga mengeluh manajemen keuangan rumah tangganya menjadi ambyar karena penghasilan dari bisnis mereka menurun drastis.
Terlebih dengan adanya beberapa kegiatan yang harus dilakukan dari rumah, seperti school from home bagi anak-anak, maka dimungkinkan adanya pengeluaran ekstra yang harus dikeluarkan.
Jelas yang tidak bisa dielakkan adalah kuota internet dan tagihan listrik. Belum lagi pengeluaran terkait kesehatan, seperti pembelian suplemen kesehatan, masker dan hand sanitizer.
Berikut beberapa kiat yang bisa dilakukan supaya dampak financial ini bisa diminimalkan:
1. Jangan Panik
Tetap tenang dalam menghadapi keadaan ini supaya kita tetap bisa berpikir jernih. Keadaan panik akan membuat kita sulit mencari jalan keluar atau bahkan membuat kita turut melakukan panic buying yang nantinya akan semakin membuat membengkaknya pengeluaran keluarga.
Denganmemilikipikiran yang jernih bisa jadi akan membuat kita semakin kreatif untuk membuat inovasi untuk mencoba bisnis baru yang berpotensi memberikan harapan sumber penghasilan baru.
2. Lakukan Evaluasi Sumber Penghasilan
Kasus infeksi covid-19 di Indonesia hingga hari ini masih dalam jumlah yang relatif tinggi.
Meskipun ada keluarga yang tidak merasakan dampak dari pandemi ini karena penghasilan masih mengalir normal, alangkah baiknya tetap waspada dan menjaga kesehatan.
Namun, jika dampak signifikan terasa terhadap sumber penghasilan keluarga, maka di sini perlu adanya penyesuaian terhadap anggaran.
Kita perlu duduk bersama dengan seluruh anggota keluarga untuk membicarakan kondisi keuangan keluarga saat ini, termasuk bersama anak karena tidak menutup kemungkinan akan ada reduksi snack dan pengeluaran terkait makanan, membeli mainan yang tidak sebebas sebelum masa pandemi.
Alangkah baiknya kita prioritaskan anggaran untuk pengeluaran wajib seperti membeli kebutuhan sehari-hari (kebutuhan pangan), membayar uang sekolah, membayar air, istrik, membayar pinjaman.
Jangan lupa untuk tetap membuat pos dana untuk berderma (sedekah) karena kegiatan ini tetap harus kita lakukan meskipun dalam keadaan sempit.
3. Jangan Menambah Utang
Saat ini banyak sekali tawaran pinjaman online dan pembelian barang dengan sistem cicilan. Sebaiknya hindari hasrat menambah utang konsumtif untuk membeli sesuatu yang tidak penting.
Lakukan pengendalian diri untuk semakin selektif membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
4. Emergency Fund
Pandemi ini membuat kita semakin sadar betapa pentingnya perencanaan keuangan. Mungkin dulu kita beranggapan untuk apa kita memasukkan dana darurat dalam list alokasi penghasilan, sehingga posini sering kali terlewat.
Maka dalam situasi seperti sekarang ini disaat aktivitas kita masih sangat dibatasi, merupakan waktu yang tepat untuk mengubah mindset.
Dana yang biasanya kita gunakan untuk pos dana life style atau dana entertainment, dapat kita arahkan untuk mengisi pos emergency fund, mengingat kita tidak bisa menebak kapan pandemi ini akan usai.
Di masa seperti sekarang ini, sebaiknya uang yang ada kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih penting baik untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk kondisi darurat di kemudian hari.
Dengan fokus menambah saldo dana darurat, maka jika suatu saat ada kebutuhan rumah tangga yang mendadak, kita tidak perlu untuk menguras tabungan kita yang lain.
5. Tingkatkan Kemampuan Diri
Perekonomian yang tidak pasti memungkinkan pekerjaan berada dalam ancaman, sehingga kita harus siaga untuk menghadapi segala risikonya.
Sekarang merupakan waktu yang tepat untuk menggunakan kemampuan dan mengasah keterampilan baru.
Tidak ada salahnya kita manfaatkan kesempatan ini untuk mencoba keterampilan yang nantinya bisa menjadi usaha sampingan atau bahkan berkembang menjadi karier baru yang tentunya akan memberikan dampak positif terhadap keuangan keluarga.
Alangkah baiknya kita tetap hadapi keadaan ini dengan senyum dan syukur agar emosi tetap terkendali sehingga kita tetap dapat berpikiran positif.
Kondisi ini kita jadikan sebuah titik balik untuk mengawali semuanya, terutama dalam hal pengelolaan keuangan keluarga.
Serta jangan lupa untuk selalu menjaga kondisi dan menerapkan protokol kesehatan agar fisik kita selalu terjaga sehingga kita bisa tetap aktif dan produktif.
Semoga pandemi segera berakhir dan kita bisa beraktivitas normal kembali.(*)
Penulis Bisa Ditemui di :
· Mom Ida (YouTube Channel)
· Fruitymom.blogspot.com (Blog)
· Ida.djatmiko (Instagram)
· Ida Puspitarini (Facebook)