KLUB-klub berlomba "mengirimkan" pemainnya ke pelatnas, baik semasih di Hall Jalan Asia-Afrika, Senayan, atau setelah PBI berdiri dengan 21 lapangan di kawasan Cipayung, Jaktim.
Tangkas, klub besar tertua, Jayaraya, lalu Djarum, Pelita Jaya, Suryanaga. Itu belum termasuk klub-klub "mediocre" dari beberapa daerah. Juga sejumlah pusat pelatihan yang didukung sponsor.
Karena menjadi klub tertua, Tangkas yang paling banyak dihuni banyak pemain top. Namun, seiring dengan perkembangan, terjadi banyak perpindahan pemain antarklub. Yang paling banyak tergerus adalah pemain Tangkas. Terbanyak eksodus ke Djarum.
Klub Djarum, yang terbentuk 1969, sebenarnya menjadi klub terakhir yang memiliki kompleks pelatihan tersendiri. Namun, GOR Djarum itu--yang dibangun pada 2004, atau 30 tahun setelah klub resmi berdiri--paling lengkap dan komprehensif di antara gedung olahraga klub lainnya.
Sempurna. Itulah penilaian saya atas keberadaan GOR Djarum di Jati, Kudus.
Akhir tahun 2019, terkait perayaan HUT ke-50 klub itu, saya bersama rekan Atal Sembiring Depari dan Hendry Chaerul Bangun diundang khusus oleh PT Djarum Foundation. Kompleks GOR Djarum dibangun di atas lahan seluas 43.207 m2.
Kami bertemu dengan para legenda. Dari Tan Joe Hock dan Liem Swie King hingga Ivana Lie dan Hariyanto Arbi. Kami bernostalgia.
Arena latihan bulu tangkis berstandar internasional yang disebut-sebut terbaik di Asia, berdiri di atas lahan 4.925 m2 dengan 16 lapangan. Kompleks ini secara khusus untuk pelatihan pemain tunggal putra dan putri.
Sedangkan para pemain ganda putra, ganda putri dan ganda campuran pelatihannya dipusatkan di GOR Djarum Jakarta di kawasan Petamburan.
Klub Djarum, yang namanya besar belakangan, terbukti paling mampu bertahan dan lebih berhasil "menancapkan" kuku-kukunya di PBI karena strategi dan penetrasinya yang tepat.
Klub Djarum tak pernah kekurangan stok pemain berbakat ke pelatnas (PBI) karena mereka memiliki jalur distribusi yang ampuh. Yakni, melalui program audisi umum yang diberlakukan semenjak 2014.
Satu-satunya klub yang memiliki konsep pembinaan dari hulu ke hilir, ya, klub Djarum. Mereka tak sekadar memperoleh dan menggodok pemain lewat program pemanduan bakat.
Lainnya, tak seperti Djarum. Termasuk klub Jayaraya. Berdiri sejak 1975, diprakarsai oleh Gubernur Ali Sadikin dengan menggandeng Ir.Ciputra, pengusaha yang berafiliasi dengan Pemda/Pemprov DKI Jakarta, Jayaraya mewarnai proses pembinaan pemain di PBI.
Jayaraya sejak dulu eksis dengan pemain yang walau lebih terbatas namun berkualitas. Rudy Hartono, Retno Kustiyah, dan Susi Susanti, untuk menyebut tiga pilar utama Jayaraya.