News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Polemik Kampus Murah dan Kecemasan Perguruan Tinggi Swasta di Kota Serang Gulung Tikar

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi mahasiswa

Unpam berada di bawah naungan Yayasan Sasmita Jaya Grup sendiri tercatat dalam peringkat 97 penilaian Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Ironi ini berlanjut terhadap sepenggal kisah di Serang, Provinsi Banten.

Senin medio Maret 2021 diketahui sejumlah pengurus teras Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IV-B/Banten sowan kepada Wali Kota Serang Syafrudin.

Baca juga: Ketua DPD RI Berharap Kampus Ciptakan Banyak Wirausahawan

Pertemuan ini menghasilkan kekhawatiran APTISI atas rencana kehadiran Universitas Sutomo, kampus kepanjangan tangan Unpam di bawah Yayasan Sasmita Jaya Grup lantaran memajang banderol kuliah murah sebesar Rp 150 ribu per bulan.

Unpam sendiri dikabarkan sedang menyelesaikan pembangunan tiga kampus dengan 12 gedung yang masing-masing gedung memiliki 10 lantai serta bisa menampung mahasiswa sampai 200 ribu mahasiswa.

Hal ini rupanya menjadi kekhawatiran para pemilik dan pegiat kampus swasta di Kota Serang.

Ketua APTISI Wilayah IV-B/Banten Abas Sunaryah usai bertemu wali kota menjabarkan keberatan atas kehadiran Unpam Kota Serang yang bernama Universitas Sutomo karena memberlakukan biaya perkuliahan bagi mahasiswa baru sebesar Rp150 ribu per bulan serta uang gedung hanya sebesar Rp900 ribu.

Ia mengaku sudah dua kali menjalin komunikasi dengan pihak Unpam, tetapi pihak Unpam bersikukuh sudah mengantongi izin.

Abbas merasa perlu meminta bantuan Wali Kota Serang agar mendapat titik temu yang saling menguntungkan sehingga tak membuat puluhan perguruan tinggi swasta lainnya ‘mati’.

“Catatan kami ada lebih dari 20 PTS di Kota Serang. Jangan sampai satu kampus hidup satu tidak. Kami berharap semuanya bisa hidup. Kalau hidup bersama-sama kan lebih enak,” katanya.

Gayung bersambut, Syafrudin akan menindaklajuti dengan mengundang pihak Unpam.

Berdasarkan pemberitaan media lokal Banten, Syafrudin sendiri mengaku tidak mau setelah ada Unpam di Kota Serang perguruan tinggi swasta lainnya gulung tikar.

Dengan komunikasi yang baik menurutnya akan ada jalan keluar terbaik bagi Unpam dan PTS lain.

“Kami ingin Unpam jalan yang lain juga jalan. Insya Allah akan kita pertemukan supaya ada solusi,” akunya seperti dilansir dari bantenraya.com.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini