Pola koordinasi yang sudah dipaparkan Kapolda, harus bisa dilaksanakan dengan baik di lapangan.
Berhubung, kondisi arus balik akan berlangsung dalam putaran waktu 24 jam sehari, maka petugas harus diatur tiga shift agar senantiasa fresh.
Doni mengapresiasi pihak ASDP yang akan membuka tujuh dermaga yang tersedia. Artinya, semua dermawa akan dioperasikan, untuk menghindari penumpukan.
Doni juga mengapresiasi respons positif para pengusaha ferry swasta yang telah bersedia untuk mengerahkan semua armada ferry-nya untuk stand by, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Itu artinya, pada saat terjadi lonjakan arus balik besok dan hari-hari ke depan, sudah ada 69 ferry yang stand by.
Dengan dioperasikannya tujuh dermaga dan seluruh armada ferry yang ada, artinya pihak otoritas penyeberangan sudah membuka kapasitas maksimalnya.
Baca juga: Menguak Sisi Rahasia dan Jenaka Doni Monardo
Satu unit ferry berkapasitas maksimal 1.000 penumpang. Artinya, aka nada 400 trip penyeberangan dengan 69 unit ferry dan 7 dermaga yang tersedia, dengan asumsi jumlah pemudik 400 ribu lebih akan kembali ke Jawa lewat Bakauheni.
Kondisi tersebut masih sangat dinamis. Karenanya, Doni Monardo tidak pernah mengendorkan perhatian terhadap titik-titik krusial, baik yang ada di Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, maupun di bandara-bandara yang padat arus mudik-arus balik.
Karenanya, Doni kembali menggelar Rapat Koordinasi Update Pengaturan Mobilitas Penduduk pada Peniadaan Mudik dan Kesiapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pasca Idul Fitri 1442 H. Rakor virtual itu berlangsung Minggu (16/5/2021) pukul 13.00 WIB. (roso daras)