News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Gunung Semeru Erupsi

Ramalan Jayabaya, Erupsi Semeru dan Analisis Supranatural Permadi

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq melihat Jembatan Gladak Perak yang putus akibat aliran awan panas saat erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). TRIBUNNEWS/Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev

Salah satunya oleh Permadi SH, tokoh supranatural yang juga mantan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.

Saat dihubungi penulis, Rabu (8/12/2021), letusan Semeru itu tak bisa dilepaskan Permadi dari ramalan Prabu Jayabaya.

Bahkan, menurutnya, letusan yang lebih dahsyat akan terjadi pada Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, itu.

Letusan Semeru, kata Permadi, pertanda di Indonesia akan terjadi “goro-goro” atau “chaos” (kerusuhan). 

“Semeru akan meletus lebih dahysat lagi. Itu pertanda akan terjadi ‘goro-goro’,” ujar Permadi.

Permadi memprediksi, apa yang terjadi dengan Semeru itu baru letupan kecil. Letupan yang lebih besar akan terjadi dalam waktu dekat.

“Jadi, warga di sekitar Semeru harus waspada dan mempersiapkan diri, jangan sampai timbul korban lagi,” jelas Permadi.

Begitu pun warga di sekitar Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, dan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Lampung, diminta Permadi untuk waspada dan melakukan antisipasi dini.

“Antisipasi dini harus dilakukan, kalau tidak mau jadi korban,” pintanya.

Mengapa semua itu terjadi dan apa penyebabnya? Permadi berdalih, “Alam sudah murka melihat perilaku manusia.

Terjadi ‘samat-sinamatan’ (saling mengamati) antara alam dan manusia.

Ketika manusia bertindak tidak baik kepada alam, merusak alam, misalnya, maka alam pun akan bertindak tidak baik kepada manusia, dengan merusak manusia dan lingkungannya.

Gunung meletus, banjir bandang dan tanah longsor itu pertanda alam sedang murka.”

Ditambah dengan banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di mana-mana, Permadi menganalisis secara supranatural letusan Gunung Merapi itu pertanda akan munculnya “goro-goro” atau “chaos”, baik kerusuhan sosial maupun kerusuhan politik.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini