News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Inspirasi dari Letjen Purn Bibit Waluyo: Senjakala Village, Senjakala Sejahtera

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rombongan PPAD Pusat mengagendakan kunjungan ke kebun pertanian milik Letjen TNI Purn Bibit Waluyo di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ketua Umum DPP PPAD Doni Monardo menandatangani prasasti.

"Wah, saya malah baru tahu," kata Bibit sambil tertawa.

Usai menanam pohon, Doni dipersilakan menandatangani prasasti. Pasasti itu yang kemudian diletakkan di depan pohon matoa yang baru saja ditanam.

Jatuh-bangun

Bibit Waluyo yang sudah "nguping" tentang “politik kesejahteraan” yang diusung Doni Monardo membuka kedua tangan, menyambut antusias peluang kerja sama ke depan.

Bibit mengisahkan asal-usul Senjakala Village.

"Cikal-bakalnya sudah saya mulai tahun 1998, selepas saya menjabat Danrem. Pangkat saya masih kolonel," ujar Bibit, Danrem 043/Garuda Hitam, Lampung (1996-1997).

Awalnya, ia hanya memiliki 1.000 meter persegi, lalu menjadi 2.000 meter persegi.

Seiring berjalannya waktu, luas lahan bertambah.

"Sekarang kurang lebih 11 hektare. Yang sudah digarap sekitar tiga hektare. Tempat ini memiliki sejarah panjang. Jangan dilihat hari ini," ujar Pangkostrad 2002-2004 itu.

Ia mengalami jatuh-bangun.

"Saya pernah memelihara sapi, gagal. Lalu beralih ke kambing, gagal. Kolam ikan, juga gagal. Tapi kesimpulannya, kita tidak boleh menyerah. Beruntung kita semua dididik untuk menjadi prajurit yang tangguh dan pantang menyerah," ujar Bibit pula.

Bibit berpesan kepada para purnawirawan agar tidak berhenti berbuat. Salah satu cara menghindari post power syndrome adalah dengan tetap bekerja.

"Jangan takut pensiun. Jangan berhenti bekerja. Harus tetap semangat," ujarnya seraya menambahkan, "seperti saya, saat ini benar-benar menikmati hidup di desa dengan bertani. Setiap hari menghirup udara segar."

Setelah banyak mengalami kegagalan di sektor peternakan, ia fokus ke pertanian dan perkebunan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini