OLEH : AWESTI TUNGGO ARI, Alumnus FH UGM/Ibu Rumah Tangga 

SKANDAL besar sebuah start up di Silicon Valley yang meramaikan dunia, bernilai US$ 9 billion, kembali dibicarakan orang.

Pendirinya yaitu Elizabeth Holmes dinyatakan bersalah. Empat dari 11 tuduhan yang diajukan jaksa, dikabulkan pengadilan di San Jose, California, Amerika Serikat, pada 3 Januari 2022.

Proses peradilan berjalan cukup lama, dari September 2021 sampai Januari 2022.

Awal mulanya adalah sebuah terobosan, disrupsi teknologi di bidang lab testing. Tes laborat konvensional memerlukan setidaknya sebotol sampel darah untuk setiap macam tesnya.

Ini memerlukan waktu untuk mendapatkan hasil tesnya. Nah, The Theranos diklaim foundernya hanya memerlukan satu drop darah untuk melakukan tes.

Mulai yang sederhana, seperti tes kolesterol hingga kanker dan analisis genetika yang kompleks. Slogan perusahaannya berbunyi ”One tiny drop changes everything”.

Klaim ini langsung dipercaya, sebab menawarkan kepraktisan dan menekan beaya. Tes konvensional memerlukan banyak beaya dan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasil.

Sedang The Theranos menawarkan beaya murah dan hasil bisa didapat dalam waktu empat jam. Perusahaan dibangun pada 2003, dan pada 2014 telah mencapai nilai US$ 9 billions.

Klaim mereka telah melahirkan revolusi di bidang diagnosis penyakit dengan mesin kecil bernama Edison merupakan tehnologi yang dijanjikan Theranos.

Sekali finger prick untuk pengambilan sampel darah, lebih dari 200 macam tes bisa dilakukan.

Gaet Investor Kakap

Klaim tersebut menyebabkan The Theranos tidak hanya mampu menggaet investor kelas kakap, tetapi juga public figure ternama untuk menjadi dewan direksi dan komisaris perusahaan.

Program TV 60 minutes Australia menyebutkan ada 3 former US Cabinet Secretary, 2 former US Senator, retired Marine Court General, retired Navy Army yang duduk dalam board.

Mereka di antaranya adalah George P Shultz yang sempat menduduki jabatan Menteri di era Nixon dan Reagan, Gary Roughead, Sam Dunn, Henry Kissenger mantan Menlu US.

Sumber lain menyebut nama nama David Boies, seorang pengacara ternama. James Mattis pensiunan jenderal bintang empat era Trump yang menjabat  Menteri Pertahanan.

Edison yang diklaim sebagai alat revolusioner di bidang diagnosis penyakit sebenarnya tidak berfungsi sebagaimana diklaim Elizabet Holmes.

Dalam prakteknya, sampel darah yang diambil pasien dicairkan menggunakan air dan kemudian dites menggunakan alat tes konvensional produksi perusahaan lain yang sudah beredar selama ini.

Tidak menggunakan alat yang diklaim revolusioner tadi. Tentu saja hasilnya bias, tidak akurat.

Dalam mengoperasikan Edison, Theranos menjalin kerja sama dengan Walgreens yang kemudian menyebarkannya dalam 40 outletnya di AS.

Adalah Tyler Shultz, whistle blower pertama yang melaporkan kepada Regulator. Tyler merupakan cucu George P Shultz.

Kebohongan The Theranos terkuak pada 2015. Jurnalis The Wall Street John Carreyron yang membuka skandal itu ke publik.

Pada Juni 2016 Walgreens Film Festival Januari 2019 lalu memutus kerja samanya dengan Theranos.

Kisah kebangkitan dan kejatuhan Elizabet Holmes dan The Theranos diangkat dalam buku berjudul Bad Blood: Secrets and lies in a Silicon Valley Startup oleh John Carreyron.

Ada juga dokumenter tentang Elizabet Holmes berjudul The Dropout. Film ini tayang perdana di Sundance Film Festival Januari 2019.

Selain itu kisah skandal tehnologi kesehatan abal-abal ini kabarnya juga akan diangkat ke layar lebar.

Ketika ditanya kenapa Elizabet Holmes bisa menggaet orang orang penting untuk berinvestasi, Tyler Shultz dalam wawancaranya dengan CBS Morning mengatakan Holmes itu karismatik orangnya.

Bila dia berbicara dengan seseorang maka seseorang itu akan merasa bahwa dia adalah orang yang paling penting.

Sedangkan Dr Gardner, seorang medical doctor dari Universitas Stanford ketika ditanya hal serupa dalam wawancaranya dengan 60 minutes Australia mengatakan Holmes itu seorang yang charming, utamanya bagi para lelaki.

Sungguh sebuah pengalaman berharga bagi dunia.(*/diambil dari beberapa sumber)