Anies tegas bahwa setelah dilantik ia adalah pemimpin seluruh warga DKI.
Dia bukan milik para pendukungnya saja, tapi milik seluruh warga Jakarta. Anies bersikap dan bertindak proporsional dan profesional.
Ketiga, ketegasan hukum.
Kasus penyegelan pulau reklamasi adalah bukti nyata ketegasan Anies.
13 pulau distop. 4 pulau yang terlanjur jadi, 65 persennya diambil oleh Pemprov DKI, dan 35 persen jadi milik pengembang. Ini aturan.
Dan aturan mesti ditegakkan. Pengembang boleh membangun tanah yang 35 persen itu selama sesuai dengan aturan yang ada.
Keempat, aspek keadilan sosial menjadi spirit Anies membangun kota Jakarta. Ini nampak pada kebijakan Anies terkait UMP.
Anies naikkan UMP cukup signifikan yang membuat buruh lega dan puas.
Anies berikan pemahaman kepada para pengusaha untuk selalu bersikap adil kepada para buruh.
Anies juga menerbitkan KJP Plus, membebaskan pajak bumi dan bangunan (PBB) untuk para pendidik dan keluarga pahlawan.
Kepada rumah-rumah ibadah: masjid, gereja, wihara, pure, dll, mendapatkan bantuan bulanan dari Pemprov DKI.
Anies menyiapkan 11 miliar pertahun untuk memberi bantuan kepada rumah-rumah ibadah tersebut.
Dari sini tampak sekali bahwa Anies adalah pemimpin yang adil, inklusif, pluralis dan toleran.
Anies juga ambil alih perusahaan air bersih dari perusahaan swasta dan dikelola oleh PT. PAM JAYA.