TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Saad Al-Jabri kini menjadi buruan paling top Pangeran MBS Bersama para loyalisnya. Ia diburu di luar negeri oleh tim siluman.
Tangan kanan Pangeran Mohammad bin Nayef ini dianggap tokoh kunci yang bisa membahayakan kelangsungan kekuasaan Pangeran MBS sebagai pewaris tahta kerajaan.
Al-Jabri memiliki hubungan khusus dengan kalangan intelijen AS, dan oleh karenanya ia masih memiliki perlindungan yang cukup di Washington.
Bagi orang Amerika yang pernah bekerja dengan Al-Jabri, jelas MBS akan melihatnya sebagai ancaman.
Al-Jabri yang melarikan diri dari Saudi seperti wakil J Edgar Hoover yang meninggalkan Washington DC dan muncul di Moskow.
“Inilah pria yang disukai organisasi intelijen di planet ini. Dia tahu setiap kelemahan, setiap kesalahan langkah yang dibuat bangsawan Saudi,” kata sumber pejabat Amerika.
Baca juga: Pangeran Nayef Dikurung Lalu Dipaksa Sumpah Setia ke Pangeran MBS
Baca juga: Saad Al-Jabri Lolos dari Turki, Sembunyi di Kanada dan Kini di Amerika
Baca juga: AS Lindungi Pangeran MBS dari Gugatan atas Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi
Pada suatu pagi musim dingin yang cerah tahun lalu, Anuj Chopra, jurnalis Guardian yang menulis kisah ini, diundang ke sebuah hotel bintang lima di Washington DC untuk bertemu Al-Jabri.
Dia telah melakukan perjalanan dari Toronto untuk mengunjungi putranya Khalid, seorang ahli jantung dan juru bicara tidak resmi untuk ayahnya yang tertutup.
Ketika Anuj tiba di lobi hotel, ponselnya berdering dengan pesan yang tidak terduga, "Ayo kita bertemu di luar hotel."
Beberapa menit kemudian, seorang pria muncul dan membawanya ke gedung tinggi lain di daerah itu.
Diparkir di luar sebuah menara perumahan, rumah bagi beberapa elite politik Washington DC, adalah sebuah SUV bertanda "US Secret Service".
Di teras tertutup di atap gedung, Al-Jabri muncul. Ia mengenakan setelan gelap dan kacamata berbingkai kawat.
Dia sedang duduk di sofa, menatap pemandangan pusat kota Washington. Perapian yang dipasang di dinding memancarkan kehangatan dan di latar belakang, suara samar grand piano terdengar.
Saat Anuj tiba, Al-Jabri berdiri. Kopi Starbucks ada di tangannya, dan mulai menunjukkan tempat-tempat penting: Memorial Jefferson, Monumen Washington, Gedung Putih.