Gerakan Spiritual Said Nursi sebagai Respon atas Sekularisme di Turki
Catatan Perjalanan KH. Imam Jazuli, Lc. MA.*
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Sekularisasi Mustafa Kemal Ataturk mengubah hampir seluruh tatanan sosial, politik, dan keagamaan di Turki. Jejak-jejak kekhilafahan Turki Usmani dibumihanguskan dari hati dan pikiran orang-orang.
Namun begitu, selalu ada tokoh pembaharu berikutnya yang melakukan gerakan perlawanan terhadap sekularisme Kemal Ataturk. Dia adalah Badi'uszaman Said Nursi, kelahiran Vilayet Bitlis, Turki, tahun 1877.
Nama kecilnya hanya Said Nursi. Sedangkan gelarnya sebagai Badi’uszaman baru dia dapatkan setelah lulus dari pendidikan di kampungnya, Nurs, dekat Hizan, di Bitlis Vilayet, Turki Usmani. Makna gelar Badi'uszaman ini berarti orang yang paling unik dan superior sepanjang masa itu.
Setelah keilmuan Said Nursi cukup matang, ia pun diundang oleh gubernur Vilayet of Van, untuk tinggal di tempatnya dan mempelajari koleksi perpustakaan pribadi sang gubernur.
Sejak itu, Said Nursi mampu mengakses berbagai arsip pengetahuan yang tidak pernah ia temukan sebelumnya. Bahkan, ia mulai mempelajari bahasa Turki Usmani dan ingin melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi di Provinsi Timur Turki Usmani (Şükran Vahide, Bediuzzaman Said Nursi. Islamic Book Trust, 2011: 28).
Baca juga: Era Kebangkitan Turki Usmani dan Kejayaan Islam Global
Di kalangan pengikutnya, Sa'id Nursi dikenal sebagai Teolog dari aliran Sunni berkebangsaan Kurdi. Ia menulis tafsir al-Qur'an setelah enam ribu halaman berjudul "Risale-i Nur". Koleksi tafsir inilah yang banyak mendasari gerakan sosial keagamaan murid-muridnya.
Said Nursi memiliki pemikiran dasar bahwa ilmu pengetahuan modern dan logika adalah jalan manusia di masa depan. Sains dan logika tidak bisa lagi ditaklukkan oleh siapapun di masa depan.
Untuk itulah, Said Nursi mengajar ilmu pengetahuan agama di sekolah-sekolah sekuler dan mengajarkan ilmu pengetahuan modern di sekolah-sekolah keagamaan (Gerhard Böwering, etc., The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought, 2012: 482).
Apa yang diyakini dan dilakukan oleh Said Nursi menginspirasi banyak murid-muridnya. Mereka mengembangkan gerakan masing-masing yang memainkan peranan vital di Turki Modern, yang sekarang sudah memiliki pengikut berjuta-juta di seluruh dunia.
Beberapa gerakan yang digawangi murid-murid Said Nursi dikenal sebagai "Nur Cemaati" atau "Nurcu Movement", di mana kata Nur atau Nurcu diambil dari kitab guru mereka yang berjudul “Risale-i Nur”.
Baca juga: Tanzimat, Awal Mula Keruntuhan Turki Usmani
Peran Said Nursi dan gerakan spiritualnya bisa dikatakan sebagai respon terhadap Sekularisasi di Turki. Pada tahun 1913, Said Nursi mendapatkan dua kali dana pembangunan dari pemerintah untuk membangun universitasnya sendiri. Namun, ia selalu gagal karena perang berkecamuk.
Di awal karir intelektualnya, Said Nursi selalu melawan praktik-praktik keagamaan sarjana sekuler. Sepanjang perdebatan dengan kaum sekuler, Said Nursi terus mengembangkan pendidikannya di bidang fisika, matematika, dan kemudian filsafat.