Penguasaan green skills untuk remaja sebagai pewaris bumi
Tema Hari Remaja Internasional tahun ini adalah “Green Skills untuk Remaja: Menuju Dunia yang Berkelanjutan” (PBB, 2023). Green skills adalah “pengetahuan, kemampuan, nilai, dan sikap yang diperlukan untuk hidup, berkembang, dan mendukung masyarakat yang berkelanjutan dan hemat sumber daya” (PBB, 2023).
Seperti kita ketahui bahwa dunia semakin “menua” (diperkirakan berusia 4,54 milyar tahun, sebagaimana dilansir National Geographic), alam semakin tereksploitasi dan tercemar residu dari perilaku individu maupun koorporasi sehingga generasi mendatang, yaitu anak-cucu dari remaja hari ini, akan lebih banyak mengalami kejadian iklim ekstrim dalam hidup mereka.
Oleh karena untuk menjamin keberlanjutan kehidupan generasi mendatang, perilaku penduduk bumi dituntut harus memperhatikan alam, teknologi tidak sekadar dibuat tetapi harus mempertimbangkan dampak buruknya terhadap lingkungan. Perilaku di masa depan dituntut untuk memperhatikan dan selaras dengan lingkungan, dan ini memerlukan keterampilan yang disebut green skills.
Tema Hari Remaja Internasional tahun ini berkaitan erat dengan poin ketiga dari peran penting remaja dalam perspektif kependudukan, yaitu sebagai pewaris bumi kepada anak-cucunya sehingga harus dapat menjamin keberlanjutan kehidupan generasi berikutnya, atau dengan kata lain harus dapat mewariskan alam/lingkungan yang masih layak ditinggali oleh anak-cucunya.
Mereka harus bisa menjamin keindahan pantai dan kesegaran ikan di perairan Indonesia masih bisa dinikmati oleh anak-cucunya nanti. Untuk itu, penguasaan green skills bagi remaja saat ini mutlak diperlukan.
Contoh nyata dari green skills adalah kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan, mampu menciptakan teknologi yang ramah lingkungan atau sebagai solusi dari masalah lingkungan seperti pengolahan sampah dan limbah, kemampuan kewirausahaan mengolah dan menjual produk daur ulang bahan bekas/limbah.
Merayakan untuk menyadarkan
Sudah lebih dari dua dekade Hari Remaja Internasional diperingati setiap tahunnya sebagai upaya menyadarkan kita semua tentang kiprah dan peran penting remaja dalam pembangunan, dan khusus tahun ini juga untuk keberlanjutan kehidupan antargenerasi.
Melalui tema tahun ini, PBB mengharapkan pada pemangku kebijakan dan remaja untuk terbangunnya kesadaran tentang green skills dan relevansinya untuk mencapai SDGs, pentingnya green skills bagi kaum muda dan peran sentral kaum muda dalam transisi hijau ‘green transition’.
Karena menurut PBB, di masa mendatang perubahan iklim akan mengancam 40 persen pekerjaan yang sangat bergantung pada lingkungan sehat. Meskipun akan ada 8,4 juta pekerjaan akan tercipta untuk kaum muda dengan green transition, tapi ada tantangan soal kesenjangan karena green job masih didominasi laki-laki.
Peringatan ini juga menyadarkan kita semua bahwa masih ada masalah terkait remaja yang harus segera diberesi agar kiprah dan peran pentingnya dalam pembangunan dan keberlanjutan kehidupan antargenerasi bisa optimal.
Kita masih harus memberesi soal perkawinan anak, perilaku berisiko pada remaja yang mengakibatkan kehamilan dan kelahiran di usia muda, dan anemia pada remaja yang semuanya berdampak kiprah mereka sebagai aktor dalam mambangun bangsa, membangun keluarga, dan membangun generasi berikutnya.