Lalu, adanya pemikiran jika menikah terlalu tua menimbulkan stigma dan prasangka buruk bagi seseorang.
Tentunya apabila budaya tersebut tidak diimbangi dengan pengetahuan dan perhitungan yang benar-benar matang dapat menimbulkan dampak negatif kedepannya.
Kemudian faktor media massa, di mana perkembangan media massa sangat pesat dan tidak diimbangi pendidikan dan kontrol akan hal tersebut yang dapat menimbulkan berbagai dampak buruk.
Seperti hamil di luar nikah dan lain sebagainya dan akibat faktor media massa yang sangat luas cakupannya terkadang memperlihatkan sesuatu yang bisa menginspirasi anak muda.
Untuk itulah, Mahasiswa KKN UNISRI melakukan sosialisasi di kelas 6 SD Negeri 1 Tangkisan, SD Negeri 2 Tangkisan, SD Negeri 3 Tangkisan, Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Kamis (03/08/23).
Baca juga: Viral Momen Haru Mahasiswa KKN UGM Pamit, Warga dari Dua Desa Antar ke Pelabuhan Banda Neira
Vidya Dyah Werdani, mahasiswa KKN Kelompok 68 dari Program Studi Ilmu Hukum dengan Dosen Pendamping Lapangan KKN Dra. Sri Riris Sugiyarti, M.Si, pun mengungkapkan tujuan sosialisasi dampak pernikahan dini.
"Kegiatan ini dilakukan supaya siswa-siswi kelas 6 yang sudah Akil baligh mampu memiliki pandangan yang lebih kritis dan luas terkait pelaksanaan pernikahan usia dini kedepannya”, katanya.
Selain melakukan sosialisasi dampak pernikahan usia dini, KKN UNSRI di Desa Tangkisan, Tawangsari, juga memberikan sosialisasi tentang kesadaran hukum di kalangan pelajar.
Sosialisasi dilakukan sebagai sarana agar para pelajar mengenal hukum di Indonesia walaupun hanya bersifat mengetahui bahwa hal tersebut merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang bebas diketahui oleh siapapun.
Kemudian, sebagai tambahan literasi agar para pelajar lebih peka dan sadar di kemudian hari tentang pentingnya mempelajari berbagai literasi salah satunya hukum.
Dengan program sosialisasi ini, diharapkan dapat menjadikan pemantik kesadaran bagi para generasi muda agar lebih memperluas pemahaman tentang berbagai literasi yang ada dan mampu berfikir panjang kedepannya.
Guna menciptakan masyarakat yang cerdas berbudi pekerti luhur dan sadar akan perkembangan zaman, serta mampu memilah mana yang baik dan mana yang buruk untuk masa depannya. (*)