News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Paslon Anies Baswedan-Cak Imin dan Arus Perebutan Potensi Suara NU

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi dideklarasikan sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan di Pilpres 2023 di Hotel Yamato, Surabaya, Sabtu, 2 September 2023.

Namun, dalam pertimbangan neraca kepentingan politik, sikap Prabowo Subianto sudah sangat masuk di akal.

Seandainya Prabowo menjadikan Cak Imin sebagai wakil presiden, sementara Cak Imin memiliki pasukan kuat di parlemen, maka kekuasaan akan dibagi dua secara demokratis.

Padahal, porsi kekuasaan yang ideal itu mirip seperti Jokowi, yang pasangannya tidak memiliki kekuatan di parlemen.

Sangat dikhawatirkan, maksud dari pernyataan Prabowo Subianto melanjutkan kepemimpinan Jokowi dalam pengertian kepemimpinan mutlak tanpa wakil yang berkuasa, mirip kiai Ma’ruf. Jika itu terjadi, naudzu billah min dzalik.

*) Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini