Oleh karena itu, orang Israel menegaskan saat inilah saatnya mereka harus belajar dari sejarah, sebelum mereka menghancurkan diri mereka sendiri melalui api kebencian.
Orang Israel harus banyak belajar dari sejarah. Dua kali sebelumnya ada kerajaan Yahudi yang berdaulat, di Tanah Israel, dan awal keruntuhan kedua kerajaan dimulai pada dekade kedelapan keberadaannya.
Kedua kerajaan tersebut sudah ada selama sekitar 220 tahun, namun awal dari kehancuran mereka muncul – dengan waktu yang luar biasa! – dalam dekade kedelapan setelah kedaulatan mereka.
Orang-orang zionis Israel saat ini berupaya sekuat tenaga untuk memastikan bahwa situasi di sini tidak menjadi ulangan sejarah yang telah mereka alami dua kali sebelumnya.
Baca juga: Pengibaran Bendera Israel di Indonesia Dilarang Sejak 2019, Apa Alasannya?
Negara Yahudi pertama yang didirikan oleh Raja Daud mencapai prestasi fenomenal dan bertahan selama 80 tahun.
Pada tahun ke-81, karena konflik internal, kerajaan Dinasti Daud terpecah menjadi kerajaan Yehuda dan Yisrael yang terpisah, dan mulailah kejatuhannya.
Dalam prosesnya, orang Yahudi kehilangan jutaan saudara mereka, anggota Sepuluh Suku, yang menurut Rabbi Akiva, “tidak akan kembali di masa depan.”
Negara Yahudi kedua adalah kerajaan Hasmonean pada era Kuil Kedua.
Kerajaan ini berdiri selama 77 tahun sebagai kerajaan yang bersatu dan berdaulat.
Pada dekade kedelapan kehidupannya, kerajaan ini terkoyak oleh pertikaian, yang menyebabkan perwakilan dari kedua kubu yang mengklaim mahkota tersebut mendekati Pompey di Suriah, masing-masing memohon padanya agar setuju menjadikan mereka pengikut Roma.
Maka negara Hasmonean yang berdaulat menjadi negara protektorat Roma yang terdegradasi, tanpa kedaulatan Yahudi.
Baca juga: Perdana Menteri Spanyol Meragukan Israel Patuhi Hukum Internasional, Saatnya Akui Negara Palestina
Kini, setelah mereka mengumumkan berdirinya Negara Israel 75 tahun lalu merupakan upaya ketiga untuk mengatasi “kutukan dekade kedelapan” yang menghancurkan dua negara Yahudi sebelumnya.
Saat ini mereka berada di tengah-tengah peluang terjadinya kutukan dekade Ke-8 yang ketiga, belum ada kepastian apakah mereka akan mampu melewatinya.
Yang terjadi, tulis Menachem Rahat, di depan mata, orang-orang Israel telah menyaksikan kebencian antar saudara mereka sendiri. Semua tanda peringatan bencana nasional telah memberikan tanda jelas yang menyala.