News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Pemilu 2024

9 Catatan, Membaca Langkah Politik PKB Paska-Pemilu

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr M Sholeh Basyari, Direktur Eksekutif CSIIS Jakarta dan Dosen Pascasarjana Unsuri Ponorogo.

Oleh Dr M Sholeh Basyari
Direktur Eksekutif  Eksuktif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Jakarta dan dosen Pascasarjana Unsuri Ponorogo

TRIBUNNERS - Satu pekan setelah pemilu, situasi politik tampak normal cenderung landai.

Riak-riak gerakan massa di Bawaslu maupun KPU, terkendali dan tercover oleh unit-unit pengamanan reguler tanpa melibatkan kekuatan cadangan.

Jumat malam besok, istighosah mingguan rutin di salah satu pusat strategi timnas Amin (Brawijaya 10), adalah istighosah penutupan.

Beda halnya dengan dinamika di Tim Pemenangan Ganjar Mahfud. TPN Ganjar mencoba memindahkan medan tempur ke Senayan. Gerakan ini ditandai dengan "simulasi" dan "mitigasi" penggunaan hak angket maupun interpelasi.

Sementara di ruang lain, saling silang antara Muhaimin Iskandar dengan Saifullah Yusuf, dua saudara sepupu trah Denanyar, menyeruak di sela-sela PKB mereguk elektoral melebihi pemilu-pemilu sebelumnya.

Tulisan berikut mencoba menyajikan analisis tentang dinamika kontemporer PKB paska pemilu 2024.

Sembilan catatan PKB paska pemilu

Pertama, Efek ekor jas.

Harus diakui bahwa PKB menikmati hasil positif dari faktor dan aspek Anies Baswedan (bukan Muhaimin) sebagai capres yang diusung PKB.

Disebut faktor Anies Baswedan, sebab di basis-basis Anies, basis Islam kanan, Jawa barat, DKI dan Banten, PKB menambah kursi, "pecah telur" dan otomatis meningkat tajam perolehan PKB secara nasional.

Kedua, Perluasan captive market.

Jawa barat, DKI, Banten, sumatera barat, Sumatera umumnya, Sulawesi, serta sejumlah daerah lainya. Pada fenomena yang sama, secara lebih detail, captive market juga menyasar meluas ke basis-basis di luar NU.

Priangan Timur (Tasikmalaya dan sekitarnya) serta Priangan Barat (Sukabumi dan sekitarnya), adalah kantong-kantong mantan kombatan DI/TII.

Artinya secara geopolitik selama ini, daerah-daerah itu adalah wilayah kekuasaan PKS. Partai yang mempresentasikan politik kanan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini