Hal ini dapat dimaklumi karena di atas sendang itu disamping ada makam, terdapat pula Masjid Agung Mataram.
Aktivitas berhubungan dengan masjid agung adalah mandi dan berwudlu.
Dalam tradisi Jawa, apabila seseorang keluar dari makam atau penguburan, maka dianjurkan untuk membersihkan diri setidaknya cuci muka dan tangan agar terhindar dari sawan (kekuatan spiritual jahat).
Yang menjadi misteri lagi bahwa candrasengkala di Sendang Seliran tahun 1867 sudah jauh sejak kematian Panembahan Senapati tahun 1601.
Jadi tahun itu adalah tahun renovasi Sendang Seliran. Masa itu di Yogyakarta adalah zaman pemerintahan Hamengkubuwana VI yang memerintah 1855-1877.
Hal ini dapat dipahami pada tahun ini Yogyakarta dilanda gempa 6 skala richter dan banyak bangunan seperti Taman Sari, Masjid Kraton, dan sebagainya mengalami kerusakan.
Tampaknya Sendang Seliran juga terkena dampaknya.