Oleh: Fadli Zon
Wakil Ketua Dewan Pembina & Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra
TRIBUNNERS - Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru saja menyelesaikan rekapitulasi perolehan suara pemilu tingkat nasional dan menetapkan pemenang Pilpres 2024.
Tak berbeda dengan hasil berbagai survei serta quick count yang telah dirilis berbagai lembaga survei sebelumnya, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kemarin telah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh KPU Republik Indonesia.
Kemenangan yang diraih Prabowo sangat signifikan, karena menang di atas 50 persen baik pada pemilihan di dalam negeri, maupun pada pemilihan di luar negeri—yang selama ini selalu dicitrakan lebih bersih karena diikuti kelompok pemilih sangat terdidik.
Di dalam negeri, dari rekapitulasi 38 provinsi, Prabowo unggul di 36 provinsi. Prabowo hanya kalah di Aceh dan Sumatera Barat, lainnya menang telak.
Sementara, rekapitulasi suara Pemilu di luar negeri yang dikerjakan oleh 128 PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) secara mayoritas juga dimenangkan oleh Prabowo.
Prabowo berhasil meraup kemenangan 62,19 persen suara dari total pengguna hak pilih sebesar 687.978.
Secara nasional, KPU menetapkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran berhasil memenangi Pemilihan Presiden 2024 dalam satu putaran saja, karena berhasil meraup 96 juta suara, atau 58,6 persen dari total suara sah nasional.
Angka ini adalah angka tertinggi dalam sejarah pemilihan presiden di Indonesia sepanjang sejarah.
Dengan selesainya rekapitulasi nasional yang dilakukan KPU, maka selesai sudah rangkaian Pemilu 2024.
Memang masih ada upaya hukum yang akan diupayakan oleh Pasangan 01 dan 03 terkait dengan hasil Pemilu, namun dengan angka kemenangan yang cukup telak, dan selisih perolehan suara yang sangat besar, upaya hukum itu tak akan bisa mengubah hasil pemilu.
Di atas kertas kita sudah memiliki presiden baru yang akan menakhodai Indonesia hingga lima tahun ke depan, yaitu Prabowo Subianto.
Sebelum penetapan resmi oleh KPU kemarin, Prabowo bahkan telah diberi selamat oleh berbagai pemimpin besar dunia.
Mulai dari Vladimir Putin (Rusia), Joe Biden (Amerika Serikat), Raja Abdullah II (Yordania), Recep Tayyip Erdogan (Turki), Anthony Albanese (Australia), Anwar Ibrahim (Malaysia), Rishi Sunak (Inggris), Emannuel Macron (Perancis), Narendra Modi (India), Olaf Scholz (Jerman), Xi Jinping (Cina), dan lain-lain.