TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Pasukan udara Israel menggempur komplek kedutaan dan konsulat Iran di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024) malam WIB.
Serangan itu menewaskan dua jenderal Korps Garda Republik Islam Iran, dan sejumlah personal konsulat. Bagian gedung konsulat yang dihajar rudal Israel hancur berkeping-keping.
Rusia mengutuk serangan Israel ini. Kemenlu Rusia menyatakan, serangan atas fasilitas diplomatik tidak dapat diterima.
“Kami mengutuk keras serangan terhadap misi konsuler Iran di Suriah. Kami menganggap setiap serangan terhadap fasilitas diplomatik dan konsuler … sama sekali tidak dapat diterima.”
Demikian pernyataan tertulis Kemenlu Rusia. Rusia percaya tindakan agresif apa pun yang dilakukan Israel sama sekali tidak dapat diterima dan harus dihentikan.
“Kami mendesak para pemimpin Israel untuk menghentikan praktik tindakan kekerasan yang provokatif di wilayah Suriah dan negara-negara tetangga lainnya, yang dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat berbahaya di seluruh kawasan,” lanjut Kemenlu Rusia.
Dua jenderal Iran yang tewas di tangan Israel adalah Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Brigjen Mohammad-Hadi Haji-Rahimi.
Zahedi dan Haji Rahimi memimpin cabang Brigade Al Aqsa IRGC yang bergerak di Lebanon dan Suriah.
Israel belum mengomentari serangan tersebut. Yerusalem Barat jarang mengakui serangan udaranya terhadap Suriah, yang telah berulang kali dikecam oleh Damaskus.
Baca juga: Israel Serang Gedung Konsulat Iran di Suriah, Tewaskan 2 Komandan Senior Pasukan Elite Quds
Baca juga: Siapa di Balik Bom Dahsyat yang Guncang Kerman Kota Asal Qassem Soleimani?
Menlu Iran Hossein Amir Abdolahian mengecam serangan ini. Menurutnya serangan terhadap konsulat adalah pelanggaran terhadap semua konvensi internasional.
Dia menambahkan Teheran akan meminta pertanggungjawaban Israel. Duta Besar Iran untuk Suriah mengatakan tanggapannya akan “keras”.
Pasukan Quds IRGC adalah badan intelijen militer dan operasi non-konvensional IRGC. Zahedi dilaporkan bertanggung jawab atas operasinya di Suriah dan Lebanon.
Komandannya yang paling terkenal, Jenderal Qassem Soleimani, dibunuh pada Januari 2020 oleh pesawat tak berawak AS, saat mengunjungi Baghdad, Irak.
Komandan Pasukan Quds lainnya, Jenderal Razi Mousavi, terbunuh di Damaskus Desember 2023, juga akibat serangan udara Israel yang tidak diakui secara resmi.