Suriah bagi Iran praktis menjadi mata rantai dan koridor penting bagi mereka memperkuat pengaruh dan pasok logistiknya ke Lebanon.
Di Lebanon Selatan, Israel menghadapi perlawanan sengit dari Hezbollah. Bahkan jika pecah konflik terbuka, eskalasinya bisa sangat mengerikan di perbatasan kedua negara.
Kehadiran dan pengaruh Iran di Suriah ini menjadikan Israel selalu bersikap agresif provokatif. Berulang-ulang militer Israel menyerang secara langsung sasaran di Suriah.
Sementara hingga hari ini, Israel masih berutang Dataran Tinggi Golan milik Suriah yang strategis, yang mereka duduki sejak perang 1967.
Peristiwa Senin 1 April 2024 di Damaskus ini kemungkinan besar akan jadi pemantik konflik lebih serius, mengingat situasi terkini di Jalur Gaza.
Israel baru saja meninggalkan jejak genosida dan penghancuran mengerikan di komplek Rumah Sakit Al Shifa. Mereka mengepung dan menyerang rumah sakit itu selama beberapa minggu.
Ratusan, ada yang menyebut 2.000 jenazah, ditemukan di berbagai lokasi di komplek rumah sakit terbesar di Jalur Gaza itu.
Kanal-kanal media sosial, terutama di Telegram, menyiarkan laporan-laporan mengerikan. Antara lain keberadaan jasad-jasad tertanam di tanah dekat Al Shifa, bekas dilindas roda tank.
Perang yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, kini telah merenggut sekurangnya 32.000 penduduk Gaza.
Israel mengklaim perang itu sebagai pembalasan serangan Hamas ke wilayah pendudukan Israel yang merenggut 1.400 nyawa warga Israel dan sejumlah warga asing.
Israel bagaimanapun bersikap cuek, keras kepala, meski dunia mengutuk semua kekejaman yang dilakukannya di Palestina.
Pelanggaran kedaulatan negara dan konvensi internasional yang dilakukan Israel di Lebanon, Suriah maupun Irak, juga seolah kebal hukum.
Sekarang, ketika tensi Timur Tengah semakin meningkat sesudah serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah, apa yang akan terjadi?
Dampak Politik Domestik Israel