News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Apa yang Kita Tahu : Israel Gempur Konsulat Iran, Situasi Timur Tengah Makin Gawat

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, muncul dalam karikatur sebagai vampir Rafah oleh karikatur La Presse, Rabu (20/3/2024).

Israel yang didukung AS dan sekutu baratnya, kini praktis terlibat konflik di enam front. Mulai Tepi Barat, Jalur Gaza, Lebanon, Yaman, Irak, dan Suriah.

Front ke-7, di dalam negeri Israel, PM Netanyahu menghadapi perlawanan keras oposisi yang mendesaknya mundur dari pemerintahan.

Pemukim Israel berdemo di Tel Aviv menentang pemerintahan Benjamin Netanyahu pada 24 Juli 2023 silam. (Tangkap Layar Al Mayadeen/AP)

Sikap Negatif Joe BidenĀ 

Meski AS secara terang-terangan mendukung Israel dalam situasi apapun, Gedung Putih mulai mengambil sikap agak berbeda.

Presiden AS Joe Biden menunjukkan kesan ketidaksukaannya pada Netanyahu. Pemimpin Israel itu dianggap kepala batu, tidak mau mendengarkan arahan Washington di Jalur Gaza.

Respon itu ditunjukkan Washington ketika beberapa waktu lalu membiarkan Dewan Keamanan PBB membuat keputusan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Serangan terbaru Israel ke Damaskus terhadap target Iran, dipastikan akan mendongkrak tensi ketegangan di Timur Tengah.

Iran akan menyiapkan pembalasan keras terhadap Israel. Mungkin lewat aksi pejuang di Yaman, Lebanon, atau mungkin Suriah.

Andai serangan balasan langsung, kemungkinan besar Iran akan menyasar target-target Israel di Irak, yang selama ini jadi basis operasi Mossad.

Iran dalam beberapa tahun terakhir telah memperlihatkan keunggulan pengaruh politiknya di Yaman dan Lebanon.

Di Irak dan Suriah juga memiliki pijakan kuat, tapi relatif terbatas karena ada kehadiran pasukan AS dan Rusia.

Iran lewat pasukan khususnyaa di masa lalu telah andil secara signifikan mengalahkan ISIS dan jihadis proksi asing di Irak maupun Suriah.

Pembebasan kota Mosul Irak dari cengkeraman ISIS, buah kerja keras pasukan Irak yang didukung pejuang Mobilisasi Populer Irak yang jadi jaringan politik Iran.

Di Suriah, para perwira intelijen Iran sangat aktif bahu membahu bersama kelompok Hezbollah Suriah, memerangi jihadis dan ISIS yang berusaha mendongkel Presiden Bashar Assad.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini