News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Pemindahan Ibu Kota Negara

Sulteng Baru: Lebih Adil, Sejahtera, dan Penyangga IKN

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Desain maket Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Pertanian kalah pamor oleh tambang. Padahal pertanian, perkebunan, dan perikanan adalah potensi besar di Sulteng, namun saat ini kalah pamor oleh tambang.

Untuk pembangunan berkelanjutan, pemerintah harus mengoptimalkan sektor ini, meningkatkan produktivitas pertanian, dan lebih mengangkat harkat petani.

Sebaran petani miskin ekstrem itu ada di semua kabupaten di Sulawesi Tengah dengan jumlah terbesar terdapat di Kabupaten Parigi Moutong sebanyak 10.894 KK.

Karena itu, pengentasan kemiskinan di sektor pertanian harus menjadi salah satu fokus yang harus dibenahi.

Pasalnya dari puluhan ribu petani miskin tersebut di tahun 2023 intervensi pemberdayaan yang dilakukan baru menjangkau sebanyak 2.050 petani.

SDM yang minim serta sulitnya akses keperalatan pertanian menjadi salah satu sebab terjadinya kemiskinan ekstrem petani.

Karenanya pemberdayaan dengan pendampingan juga menjadi fokus di tahun 2024 sebagai upaya pengentasan kemiskinan.

Naiknya angka kemiskinan di sentra pengolahan nikel itu kontras dengan pertumbuhan ekonomi tinggi yang dicapai wilayah-wilayah itu akibat hilirisasi.

Hilirisasi tambang yang gencar dijalankan selama tiga tahun terakhir belum berhasil mengerek kesejahteraan warga setempat.

Efek ganda hilirisasi masih belum optimal.

Industri pengolahan, pertambangan, dan penggalian, serta perdagangan menjadi tiga sektor utama sumber pertumbuhan di Sulteng.

Industri olahan tambang, terutama feronikel, menjadi sumber ekonomi terbesar di
kedua provinsi ini.

Dampak dari hilirisasi itu tercermin pada kinerja sumber pertumbuhan kedua provinsi, di mana Sulteng memberikan sumber pertumbuhan 2,58 persen dan Maluku Utara 2,67 persen.

Karena itu, sudah seharusnya program hilirisasi ini lebih diseriuskan dan dimaksimalkan di masa mendatang.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu juga harus dikelola secara maksimal untuk membangun industri hilir dari semua potensi yang berada di Sulteng.

KEK Palu perlu dimaksimalkan untuk meningkatkan kegiatan industri dan kegiatan ekonomi lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Selain itu KEK Palu ke depan diharapkan membangun fasilitas pendukung, di antaranya, gudang.

Gudang, merupakan fasilitas yang sangat diperlukan dalam dunia logistik, baik digunakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Status Sulteng sebagai Kawasan Pangan Nusantara (KPN) juga begitu strategis.

Sulteng perlu lebih serius menggarap potensi pertanian dan perkebunan dengan membuka KPN untuk menopang kebutuhan pangan di IKN dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Sulteng yang berjarak relatif dekat diproyeksi menjadi pemasok komoditas pangan,
hasil pertanian dan perkebunan.

Peluang Sulteng untuk lebih maju dan sejahtera sangat terbuka dengan memaksimalkan pengelolaan Sulteng sebagai Kawasan Forum Selat Makasar dan Kawasan Negeri Seribu Megalith.

Di tangan pemimpin yang cerdas dan mumpuni, kemajuan dan kesejahteraan Sulteng terjadi.
Pembangunan bisa menuju pemerataan dan berkeadilan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini