Diduga ia menghemat uang dan hanya makan nasi dengan cabai saja, perilaku itu dia jalani selama kurang lebih 5 tahun.
Dia terpaksa menyisihkan uang yang seharusnya untuk dia makan sehari-hari untuk biaya pengobatan adiknya yang sedang sakit yang cukup parah.
Perilaku diatas harus segera ditindaklanjuti, karena banyak orang yang belum paham dan menganggap bahwa gaya hidup yang terlalu berhemat itu adalah hal yang sepele.
Apalagi di kalangan mahasiswa yang berusaha berhemat demi kepentingan pribadi, entah untuk diet atau tujuan tertentu.
Peran orang tua juga diperlukan dalam penanganan kasus seperti ini.
Dan yang tak kalah penting juga, peran dari orang-orang sekitar yang harus lebih memperhatikan orang-orang di sekelilingnya.
Jika ada teman atau orang yang mungkin gaya hidupnya sudah tidak masuk akal, kita bisa melakukan komunikasi dengan orang tersebut.
Penyakit seperti asam lambung masih menjadi masalah terutama untuk anak kost-kostan yang malas makan atau mager untuk mencari makan diluar.
Anak kost cenderung lebih memilih untuk tetap di kost walaupun badan sudah mulai gemetar karena lapar.
Masih banyak anak kost yang beranggapan bahwa makan sekali, itu sudah cukup.
Hal ini juga bisa karena uang yang mulai menipis atau alasan yang lainnya.
Padahal hal tersebut sangat tidak dianjurkan karena menahan lapar atau memilih untuk tidak membeli barang yang sebenarnya sangat dibutuhkan itu dapat menyiksa diri sendiri.
* Penulis adalah Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta