Oleh: Defa Kurnia Novitasari
Mahasiswa sering mengalami saat-saat sulit, tidak memiliki uang. Apalagi untuk mahasiswa yang diberi uang saku pas-pasan, tetapi kebutuhan atau keinginan terlalu banyak.
Tak heran banyak mahasiswa yang mencari sampingan untuk bekerja, freelance atau pekerjaan yang lain.
Namun tak semua mahasiswa ini memiliki masalah yang sama.
Banyak juga mahasiswa yang justru diberi jatah bulanan lebih dari yang mereka butuhkan.
Tuntutan zaman membuat mahasiswa menginginkan sesuatu, ikut-ikut teman atau sekadar menuruti gengsi semata.
Disisi lain ada juga mahasiswa yang mempunyai kebutuhan yang diperlukan selama perkuliahan, misalnya membayar UKT sendiri.
Mungkin sebagian mahasiswa merasakan hal tersebut, dengan keterbatasan ekonomi dan uang saku yang diberi orang tua.
Sebagian mahasiswa tersebut 'dipaksa' untuk tetap hidup di luar kota dan jauh dari orang tua.
Pasalnya, terlalu boros dan menghamburkan uang dengan berlebihan itu juga merusak tatanan keuangan kalian, maka ada cara lain agar keuanganmu tidak boros, yaitu dengan berhemat.
Namun berhemat secara berlebihan itu juga tidak baik sebab itu bisa menjadi salah satu ciri tubuh kita mengalami gangguan kepribadian.
Gangguan tersebut bisa berakibat fatal dan akan menimbulkan masalah baru.
Meskipun gaya hidup hemat memiliki banyak keunggulan, perlu diingat bahwa segala sesuatu yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif, salah satu dampak negatifnya adalah muncul masalah kesehatan.
Terlepas dari itu, beberapa orang yang menganggap bahwa tidak perlu makanan yang mahal, yang penting makanan yang mereka makan itu mengandung gizi tinggi dan seimbang, itu sudah lebih dari cukup.