Gus Yahya adalah orang dekat Gus Dur bahkan bisa dikatakan sebagai santrinya.
Semasa menjabat Presiden, Gus Dur mengangkat Gus Yahya sebagai salah seorang juru bicaranya.
Gus Yahya adalah keponakan KH Mustofa Bisri alias Gus Mus, sahabat dekat Gus Dur sekaligus kiai besar dan berpengaruh di NU.
Gus Yahya adalah anak dari KH Cholil Bisri, kakak kandung Gus Mus.
Adapun Cak Imin adalah keponakan jauh Gus Dur karena merupakan cicit dari KH Bisri Syansuri yang menjadi besan kakek Gus Dur, yakni KH Hasyim Asy’ari.
Kiai Bisri Syansuri dan Hasyim Asy’ari adalah pendiri NU.
Dalam perjalanannya, Cak Imin kemudian melawan Gus Dur yang merupakan pamannya sendiri.
Sebagai Ketua Umum PKB, Cak Imin mendepak Gus Dur dari jabatan Ketua Dewan Syura PKB.
Lalu terjadilah dualisme kepengurusan PKB antara yang dipimpin Zannuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid, putri Gus Dur, dan yang dipimpin Cak Imin. Pengadilan kemudian memenangkan kubu Cak Imin.
Nah, saat terjadi dualisme PKB itulah Gus Yahya bersama Gus Ipul berada di kubu Yenny Wahid melawan Cak Imin.
Maka begitu terpilih menjadi Ketua Umum PBNU, Gus Yahya langsung intens menyerang PKB dan Cak Imin.
Menjelang Pemilu 2024 lalu, misalnya, Gus Yahya menyatakan PKB bukan representasi NU meskipun lahir dari rahim PBNU.
Cak Imin yang maju bersama Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden dan calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akhirnya kalah dari Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Namun, perolehan suara PKB di Pemilu 2024 justru naik.