News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Jokowi Tinggal 2 Bulan Lagi Tapi Pengaruh Politiknya Makin Menjadi, Bagaimana Nasib Demokrasi?

Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Yulis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (14/8/2024). 

Semua telunjuk atas gonjang-ganjing politik, diarahkan ke Jokowi. Persis tatkala jelang Pilpres, tiba-tiba Gibran Rakabuming Raka yang belum berusia 40 tahun bisa dimajukan sebagai calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo.

Meski Jokowi mengatakan bahwa pencalonan Gibran ketika itu adalah keinginan putranya sendiri, semua kalangan menyebut ada peran besar Jokowi untuk mengubah konstelasi politik.

Dugaan cawe-cawe Jokowi jelang Pilkada Serentak 2024 hanya menjadi pergunjingan politik. Namun masyarakat bisa menerka bahwa gonjang-ganjing Golkar, terbentuknya KIM Plus yang mengubah konstelasi politik, tak akan terjadi kalau tidak ada campur tangan sosok kuat penguasa.

Masyarakat juga menyoroti dinasti keluarga Jokowi di pemerintahan. Gibran Rakabuming Raka sudah sukses terpilih dan tinggal dilantik menjadi Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2024 nanti.

Menantu Jokowi, Bobby Nasution yang kini didukung hampir seluruh parpol di Sumatera Utara kecuali PDIP, diprediksi melengang jadi Gubernur. Putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangareb yang menjabat Ketua Umum PSI, juga menyatakan siap menjadi calon kepala daerah.

Semua telunjuk terkait dinamika politik, semua diarahkan ke Jokowi. Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya di acara pengumuman calon kepala daerah yang diusung PDIP, menyatakan bahwa masa kekuasaan tidak abadi. "Jika waktunya habis maka sebaiknya selesai berkuasa. Jangan cari-cari cara buat melenggangkan," itulah kritik telak Megawati untuk Jokowi.

Masih ada kesempatan bagi Jokowi untuk menjadi bapak bangsa seutuhnya. Masyarakat mengingat jasa besar Jokowi membangun infrastruktur serta meletakkan landasan ekonomi yang kuat di negeri ini.

Biarkan politik berjalan secara dinamis dan demokratis. Terlalu mahal resikonya bagi bangsa ini jika kekuasaan dan hukum dijadikan alat untuk politik.

Demokrasi yang diwariskan pendahulu, harus dijaga dan ditegakkan. Jangan sampai oligarki dan antidemokrasi justru berkembang di kemudian hari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini