News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Mengapa Yogyakarta Membutuhkan Program Toko Milik Rakyat atau Tomira?

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr Tommy Wardhana, Praktisi Retail dan Pemerhati Ekonomi Kerakyatan dan salah satu founder dari Yayasan Adi Sasono

Oleh : Dr Tommy Wardhana

Praktisi Retail dan Pemerhati Ekonomi Kerakyatan dan salah satu founder dari Yayasan Adi Sasono

PROGRAM Toko Milik Rakyat (Tomira) yang diinisiasi oleh mantan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo sudah terbukti efektif bukan hanya mencerminkan upaya untuk memberdayakan masyarakat, tetapi juga potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta.

Salah satu aspek yang paling menarik dari program Tomira adalah fokusnya pada pengembangan ekonomi lokal melalui kerjasama dengan perusahaan nasional, pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Dalam konteks Yogyakarta, yang terkenal dengan keanekaragaman budaya dan potensi pariwisatanya, program ini dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi,   meningkatkan akses masyarakat terhadap pasar lokal dapat membawa dampak positif yang signifikan terutama bagi pelaku UKM yang sering kali terpinggirkan dalam ekonomi yang lebih besar.

Sementara dalam konteks perekonomian Yogyakarta, program Tomira dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada, seperti pengangguran dan ketimpangan ekonomi sekaligus cara pendekatan berbasis masyarakat seperti ini akan lebih efektif dalam mengurangi kesenjangan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Baca juga: Konsep Tomira di Kulonprogo Bisa Dikembangkan ke Daerah Lain untuk Tingkatkan Ekonomi Warga

Meskipun demikian keberhasilan program Tomira tidak hanya bergantung pada pelaksanaan semata, tetapi juga pada dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta.

Integrasi antara kebijakan pemerintah dan inisiatif masyarakat harus berjalan seiring agar program ini dapat mencapai tujuannya dengan optimal. Kerjasama ini penting untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Yogyakarta.

Kunci keberhasilan program Tomira adalah pendidikan dan pemberdayaan masyarakat sehingga sebagai bagian dari implementasi program, pelatihan bagi pelaku UKM tentang manajemen bisnis, pemasaran, dan inovasi produk sangatlah penting.

Program yang mendukung peningkatan kemampuan masyarakat ini akan membantu menciptakan produk-produk lokal yang kompetitif dan mampu bersaing baik di pasar lokal maupun nasional.

Selain itu, program Tomira juga dapat berperan sebagai sarana promosi produk-produk lokal Yogyakarta yang kaya akan nilai budaya.

Masyarakat perlu diberdayakan untuk memahami pentingnya mencintai dan menggunakan produk lokal mereka sendiri. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan bagi pelaku UKM, tetapi juga mendukung pelestarian budaya dan tradisi yang menjadi kekayaan Yogyakarta.

Melalui program Tomira, masyarakat Yogyakarta memiliki peluang besar untuk lebih mandiri secara ekonomi, sekaligus memperkuat identitas lokal yang menjadi ciri khas daerah. Dengan adanya kebijakan ini, keterlibatan aktif masyarakat dalam perekonomian tidak hanya diharapkan, tetapi juga diwajibkan untuk mencapai tujuan bersama.

Dukungan masyarakat dan keselarasan antara berbagai stakeholder adalah kunci bagi keberhasilan program Tomira.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini