Kurikulum yang mengajarkan keberagaman dan keterbukaan akan membantu generasi muda menghargai perbedaan dan menolak ideologi ekstremis.
Kedua, pemimpin atau tokoh agama (ustadz, kiyai, gus, pendeta, biksu, bante dll) dapat memainkan peran sebagai pemersatu dengan mempromosikan pesan perdamaian dan moderasi.
Ketiga, keluarga memiliki peran penting sebagai garis pertahanan pertama dengan membentuk karakter anak-anak melalui pola asuh yang baik dan dialog terbuka.
Keempat, media massa dapat berperan dalam pendidikan dan pencerahan dengan menyajikan berita yang berimbang dan mendidik, serta menghindari penyebaran kebencian.
Terakhir, pemberdayaan ekonomi juga penting untuk mencegah ekstremisme dengan memberikan pelatihan keterampilan dan kesempatan kerja kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, peran media juga sangat penting dalam membentuk opini publik dan memerangi narasi ekstremisme.
Menurut Surya (2024), media harus menyajikan konten yang mendorong semangat persatuan dan memberikan pemahaman yang benar tentang perbedaan budaya serta agama. Dengan adanya informasi yang benar, masyarakat akan lebih kebal menghadapi hasutan yang bisa memecah belah.
Penutup: Menuju Indonesia Emas dengan Toleransi dan Harmoni
Mewujudkan Indonesia Emas 2045 tidak hanya membutuhkan pembangunan ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga upaya serius dalam membangun karakter bangsa yang harmonis dan toleran.
Ekstremisme dapat dihadapi dengan pendekatan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali mulai dari tokoh agama hingga tokoh pemuda dan lain lain, serta sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan media. Hanya dengan harmoni dan toleransi, Indonesia dapat mencapai masa depan yang damai, makmur, dan bersatu.
Harmoni dan toleransi akan mewujudkan peradaban yang unggul, serta akan menjadi role model dunia dalam membangun bangsa yang damai dan makmur.
Harmoni manjadikan negara lebih tentram dan damai sendangkan tolenransi menjadikan negara aman dan penuh dengan kasih sayang. Tidak hanya itu, harmoni dan toleransi dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Ketika masyarakat hidup dalam suasana yang saling menghargai dan memahami perbedaan, maka konflik dan perpecahan dapat dihindari.
Setiap individu merasa dihargai dan memiliki ruang untuk berekspresi tanpa merasa terancam.hal ini berinplikasi pada tumbuhnya rasa cinta tanah air yang kuat dan mengakar, serta menumbuhkan semangat gotong royong demi kemajuan bersama.
Pada akhirnya, dengan harmoni dan toleransi, sebuah bangsa dapat mencapai peradaban yang baik dan ungggul, tercapainya kemakmuran yang sejati serta menjadi teladan bagi dunia dalam mewujudkan kehidupan yang adil dan sejahtera.