Penyebabnya adalah belum adanya sebuah dokumen pembangunan kota yang menganut ideologi liveable dan sustainable.
Dokumen tertinggi dalam perencanaan kota, yaitu Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota dan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah, masih belum secara kuat memasukkan ideologi liveable dan sustainable.
Ilham menambahkan, untuk mencapai kota yang ideal, dibutuhkan proses yang simultan.
Dan tidak bisa instan. Karena itu, kita semua harus memastikan bahwa dokumen pembangunan kota memang mengarah ke idealitas kondisi kota.
Misalnya terkait dengan penyediaan air bersih, penyediaan rumah/tempat tinggal warga, akses pendidikan dan kesehatan, pelayanan publik seperti transportasi umum, dan terkait dengan penyediaan fasilitas rekreasi warga kota.
Dan harus diakui, kota kota di dunia memang sedang berjuang untuk mencapai itu.
Bandar Lampung, sebagai salah satu kota dunia, juga sedang mencapai itu semua. (*)