Lanjutnya, ia merasa kesepian karena hari raya Imlek ini tanpa ditemani keluarga.
Namun, pagi tadi dirinya sempat dikunjungi oleh anak-anaknya.
"Ya tadi ada yang datang. Tapi balik lagi. Di sini juga saya senang banyak teman sepantaran jadi bisa ngobrol nyambung," tuturnya.
Pengurus harian Panti Wreda Salam Sejahtera, Toni Sanjaya mengatakan biasanya perayaan Imlek di panti diisi dengan makan malam bersama.
"Saat malam Imlek semua dikumpulkan sambil makan malam bersama. Jadi mereka berkumpul sambil bersantai. Jamuan makannya juga kita berikan yang berbeda dari biasanya, lebih spesial," tuturnya.
Para penghuni juga bisa berkaraoke untuk menghilangkan penat.
"Biasanya kalau pas hari Imleknya memang sepi, hanya beberapa keluarga yang datang. Ramainya biasanya di hari kedua," terangnya.
Ia mengungkapkan, banyak dari para penghuni panti yang memang sengaja di tinggal oleh keluarga.
Ada pula yang tidak memiliki keluarga.
"Banyak yang seperti itu, dan usianya 80 tahun ke atas. Tapi kadang kalau diajak ngobrol mereka suka gak mau dan marah, ada juga yang komunikasinya sudah tidak lancar," kata Toni.
Total, ada 80 penghuni lansia yang tinggal di panti, dengan jumlah kamar 130 unit. (*)